47🥀 : Where is Revan?

37.4K 1.9K 67
                                    

Typo bersebaran, harap tandai.
Happy Reading, and jangan malas untuk memvote!!

BRAK

Dobrakkan pintu yang begitu keras membuat Vanya yang berada disitu terlonjak kaget, ia pun langsung menatap pria disampingnya yang menendang pintu Mansion Lexander dan membuat pintu yang awalnya tutup menjadi terbuka sempurna.

Di pandangnya pria itu kesal. ia mendengus lalu ia masuk ke dalam Mansion, meninggalkan Wanita dan Pria paruh baya tersebut.

Karena yang saat ini Vanya butuhkan hanyalah AC, Cuaca diluar begitu panas. Ia butuh udara sejuk saat ini. "SIAPA YANG DOBRAK PINT- Edward!?"

Mahendra Yang semula berteriak dari beberapa anak tangga kini diam membisu dengan raut wajah terkejut, ia terdiam saat ia mengenali siapa biang keladi yang mengacaukan keadaan rumah ini yang semula damai.

"iya ini aku bang!" ketus pria itu.

"bang?" beo Vanya, sedangkan wanita disamping pria itu terus memperhatikan gelagat Vanya.

"kenapa kau mendadak tiba ke Indonesia, bukannya masih besok?" tanya Mahendra yang kini sudah dilantai dasar.

Pria itu mendengus, menatap Mahendra dengan tatapan kesal. "suka - suka ku, aku hanya ingin menemui ponakanku. Apa itu salah!?"

Mahendra pun hanya bisa manggut - manggut, ia melirik putrinya yang mengamati interaksi mereka. "Tadi kalian datang bersama Vanya?" tanya Mahendra.

"iya bang, kami bertemu dengannya tepat dipinggir jalan. Ban motornya bocor" jawab wanita disamping pria itu.

"bang!?, apa yang kau lakukan kepada keponakanku tersayang!?" tanya pria itu dengan nada menuntut. "ada apa?" tanya mahendra yang belum mengerti.

"dia melupakanku!!"

Flashback on :

"kalian siapa?"

"kamu gak ingat sama kami?. Masa secepat itu lupa sama kami?"

"tapi, saya beneran gak tahu deh siapa nyonya dan tuan ini. Kayaknya kalian salah orang, memang saya Vanya tapi saya gak kenal sama kalian" ucap Vanya, " jadi, jangan sksd deh!" lanjutnya

"sksd apaan tuh?" sahut malea.

"sok kenal sok deket" jawab vanya membuat kedua manusia didepannya menghela nafas pelan.

"Vanya, beneran gak ingat sama kami?. Ada apa dengan kamu sayang?" tanya sang Wanita paruh baya.

"Oh. Mungkin emang saya yang lupa. Biasa bu, pak habis Amnesia"

"Amnesia?" beo mereka berdua, kedua manusia dihadapan Vanya saling berlempar pandang. "kenapa bisa?"

"sudah jalannya takdir" ucap Vanya dengan santainya.

Wanita Tersebut menghela nafas kasar begitupu juga dengan sang pria. "Kamu ikut Mami dan Papi pulang,"

"eits!, Pulang kemana nih?. Gak ada niatan nyulikkan?. Bu, pak saya anak susah, saya gak punya apa apa. Walaupun ginjal saya masih komplit saya gak ada niatan jual ginjal saya!"

Pletak

"asu... "lirih Vanya saat jitakkan ia dapatkan dari pria itu.

Wanita dan Pria paruh baya tersebut langsung menatap tajam vanya, membuat nyali vanya menciut. "etdah, serem banget mukannya" lirihnya.

"ayo ikut Mami dan Papi pulang ke mansion Lexander. Jangan banya tingkah, Vanya"

"iya iya"

Naya Transmigration (END)Where stories live. Discover now