34🥀 : Itu Marvel?

40.9K 2.1K 24
                                    

🐦Happy Reading🐦
Votmen jgn lupa
Typo tandai.

disebuah kamar bernuansa hitam, Seorang pria berkaos putih nenatap nanar balkon rumahnya, menikmati semilir angin malam yang menerpa kulit putihnya.

Ditatapnya jalanan dibawah sana yang dilewati berbagai kendaraan, ia menghela nafas kasar.

Setelah itu memandang satu figura foto di kamarnya yang menurutnya paling indah dibandingkan berbagai foto lainnya. Ia pandangi figura tersebut yang terdapat foto gadis cantik itu yang sudah ia simpan lama.

Ia menangis, menatap senyum gadis yang selalu menunjukkan senyum lebar yang membuat hati pria ini menghangat.

"gue harus gimana vanya?, gue cinta sama lo." lirih pria itu. "tunggu gue ya cantik, gue sayang sama lo" lanjutnya sambil mengelus figura tersebut.

•••

Hari ini rumah dijadikan tempat nongkrong seperti biasanya, entah apa geng scorpios tak memiliki markas atau yang lain namun yang pasti vanya begitu dongkol.

ya ia dongkol, suara mereka begitu keras menandingi speaker masjid, menurutnya. Ia yang kesal akhirnya memutuskan untuk kedapur, karena ia begitu lapar dan ia sedang ingin mengacak - acak dapur alias memasak.

Ia menuruni tangga satu persatu, melirik inti scorpios beserta liana. Nathan bangkit dan mengekori vanya, dan itu pun tak luput dari pandangan mereka.

"lo berdua ngapa berubah?, lo udah kerasukkan si vanya?" tanya bima namun tak digubris marvel dan marvin, atlan menatap bima lelah. Mengapa bima sering sekali mengolok - olok vanya, apa ia punya dendam kesumet? Pikir atlan yang entah kemana.

"bukan kerasukkan bro, lebih tepatnya memperbaiki hubungan" sahut nathan dari dalam dapur yang masih mengekori vanya, vanya yang menyadari itu membalikkan badanya menatap nathan.

"BANG NATHAN SEJAK KAPAN LO NGIKUTIN GUE!!?" tanya vanya dengan suara melengking.

"ngikutin adek sendiri gak salahkan?" tanya nathan dengan cengengesan. Vanya menggelengkan kepalanya karena sikap abangnya yang begitu kekanakkan.

"DIA ADEK GUE, NATHAN!! " teriakkan melengkin dari marvel, marvel bangkit menghampiri keduanya. Oh tidak! Marvel mendengarnya?.

Back to topik, Inti scorpios menatap marvel cengo karena marvel bertingkah layaknya bocah yang mainannya direbut oleh sang teman. Sedangkan liana menggepalkan tangannya kuat - kuat, ia begitu muak.

marvel sudah berada didepan mereka berdua. sontak wajah Vanya dan nathan berubah pias, takut marvel curiga kepadanya. Sampai disana ia menarik vanya yang berhadapan dengan nathan untuk menjauh dari nathan. "jangan deket - deket, vanya punya gue!" ketus marvel.

Vanya dan nathan lega, marvel bukan curiga melainkan sedang posessive dengan vanya. "dia adek gue kali, vel" goda nathan membuat marvel menatapnya tajam.

"iya - iya adek lo" pasrah nathan, ia bukannya takut namun ia sadar bahwa vanya menatapnya tajam membuatnya meneguk ludahnya secara kasar.

"nah itu udah tahu!" kesal marvel.

"Marvel berubah banget, kagum gue" celetuk atlan.

"kagum? Kayak bocah gitu?. Aneh!" tanya bima, ia sedikit syok karena Atlan menganggumi marvel yang bertingkah tengil bak bocah.

Naya Transmigration (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang