1🥀 : About Kanaya

153K 4.3K 7
                                    

secuil kasih sayang dan juga perhatian bisa mengalahkan sekarung harta.
~naya


HAPPY READING
VOTMEN JANGAN LUPA!!


Di sebuah rumah megah atau yang sering disebut dengan 'Mansion', tepatnya di ruang makan terdapat Keluarga yang beranggotakan empat orang itu tengah makan dengan keadaan hening, tak ada topik disela - sela makan.

Hingga Wanita tertua dikeluarga itu membuka suara, "Papah dan mama mau pergi ke bandung nanti siang. Kalian berdua jaga diri dirumah ya" ucap sang Mama. dia Sinta Adipati Abirael. Ibu dari dua anak, satu putra dan satu putri.

"Ini bukan kali pertamanya Naya dan bang Vano ditinggal berdua. Jadi gak usah sungkan ataupun gimana Ma, Pa. karena itu gak merubah fakta kalau kalian lebih mentingin urusan kalian dari pada anaknya sendiri" ucap seorang Gadis berkuncir kuda.

dia Kanaya Raina Abirael atau kerap dipanggil Naya, dia adalah gadis cuek, dingin, serta gadis yang bisa berbicara menyelekit saat lawan bicaranya membuatnya tersulut emosi.

"Naya" tegur Abang Naya dengan nada tak suka, dia Devano Aksa Abirael atau kerap dipanggil Vano. ia pria dingin dan tak tersentuh ini bisa mencair saat bersama keluarganya terutama sang adik tercinta, Naya.

"tapi itu faktanya bang" bela Naya tak terima. dan satu lagi hanya Vano lah yang selalu ada di samping Naya, saat Naya bahagia maupun dalam keadaan terpuruk.

Naya beruntung, setidaknya Masih ada satu orang dari keluarganya yang memberikan perhatian untuknya. Bukan seperti orang tuanya, yang bahkan lupa waktu hanya untuk bekerja.

Kadang Naya juga muak dengan semua ini, mereka ini sudah kaya. tapi kenapa papahnya begitu gila kerja!?. Apa harta akan dibawa mati!?, jelas jawabannya tidak!.

"Papah ke Bandung karena urusan penting, kamu jangan egois dong naya, papah aslinya gak tega kalau harus ninggalin Kalian." ucap sang papah, dia Agrama Abirael.

Papah Agra adalah seorang pengusaha dengan cabang perusahaan dimana - mana, membuatnya begitu sibuk. bahkan ia sampai melupakan bahwa ada dua anak yang menginginkan waktunya hanya untuk bercengkrama layaknya keluarga pada umumnya.

"gak usah bilang gak tegaan, kalau umur lima tahun aja udah di tinggal kemana - mana" ucap Naya, lebih tepatnya menyindir.

bisa kalian bilang Naya adalah anak durhaka tapi kenyataannya dia hanya berbicara agar orang tuanya mengerti dirinya, mereka sangat sibuk. hingga mereka lupa ada anak yang harus mereka berikan kasih sayang.

Naya adalah seorang gadis yang haus kasih sayang, begitupun juga Vano. tetapi mereka menutupinya dengan sikap mereka yang cuek dan seolah - olah mereka memaklumi kedua orang tuanya yang begitu acuh.

sekali saja Naya minta agar mereka tetap disini. bersama Naya dan abangnya, apa tidak bisa?. Naya lelah terus - terusan dalam posisi ini.

"Naya gak boleh ngomong gitu sama papah, lagian Papah sama Mama cuma mau Takziah ke rumah rekan kerja papa yang dari bandung. Papah dapat kabar dia meninggal semalam, jadi Papah dan Mama memutuskan untuk Takziah kesana" jelas sang Mama membuat Naya tersenyum kecut.

Mau alasan apapun, Naya juga tidak bisa berbuat apa - apa. "kalau misalnya Naya juga meninggal apa kalian bakalan memprioritaskan Naya?, bakalan ada sebelum Naya pergi selamanya?" tanyanya dengan pilu mampu membuat keadaan hening seketika.

Ada rasa tak enak di dalam hati mereka bertiga, entah apa penyebabnya mereka juga tidak tahu.

"seandainya kalian tahu, Naya benci ngomong ini... tapi, Naya pengen kalian selalu ada didekat Naya" ucap Naya kemudian memundurkan kursinya suara decitan kursi terdengar, setelah itu ia bangkit dari duduknya.

Naya Transmigration (END)Where stories live. Discover now