51🥀 : Isi hati bima

25K 1.2K 15
                                    

Berapa banyak lagi luka yang harus aku terima demi membuat ayah bangga kepadaku?
~Bima

Hai hai hai, Cipu come back ini!dengan membawa satu chapter yang tak bernilai ini.

Budidayakan untuk vote dan komen ya!!

Typo tandai

Happy Reading

.
.
.

"Kalau alasan itu benar apa adanya dan sesuai isi hati gue maka gue akan menyakiti orang itu. Dan jika alasan itu salah, lalu satu satunya jalan yaitu menyakiti Ayah gue maka gue akan memilih untuk menyakiti diri gue sendiri. karena bagi gue ayah gue adalah sumber kebahagiaan gue, Cinta pertama gue, dan orang yang siap pasang badan disaat gue terluka"

"Tapi kembali Kediri masing masing, bahwa membalas sesuatu gak harus menyakiti orang lain" sambungnya.

Bima hanya diam, mendengarkan ucapan Malea. Tanpa sadar matanya memanas, "Pernah gak ayah Lo nyakitin diri Lo, bahkan sampai melakukan tinda kekerasan? Mengancam, atau tega berniat membunuh Lo?"

Malea membalaskan matanya terkejut. "Ayah Lo?" Tanyanya

Bima menghembuskan nafas pelan, "jawab aja"

"Ayah gue gak pernah nyakitin gue, bahkan ayah gue bilang jikalau gue terluka maka dia bakalan terluka. Jikalau dia sampai nyakitin gue, maka dia bakalan lukain dirinya juga"

"Ayah lo hebat, Lo pasti beruntung" ucap Bima membuat Malea mengangguk.

"Bima, apa semua yang Lo omongin ini menyangkut ayah Lo? ayah Lo ngancem bahkan main tangan sama Lo?"

Bima mengangguk, "tapi seberapa banyak luka yang dia kasih, gak akan mengurangi rasa sayang gue dan rasa terimakasih gue"

"Untuk apa berterimakasih?, bima Orang tua yang tega nyakitin anaknya itu gak pantas di sebut orang tua."

"Ayah gue ngedidik gue dengan keras, supaya gue jadi anak yang patuh"

"Lo bukan patuh Bim, lebih kekesan bego."

Bima memalingkan wajahnya, "tapi, gue sayang sama ayah gue. Dia berjasa, mau dia begoin gue pun gue gak masalah. Gue hutang Budi ke dia"

"Orang tua gak akan menganggap anaknya hutang Budi kedia, bima singkirin rasa sayang Lo. Lo bisa bukan berontak atau angkat suara?, Lo manusia. Dan gak ada orang tua yang tega kayak gitu keanaknya"

"Dunia kita beda, semua kasih sayang yang Lo dapatin melimpah. Sedangkan gue?, Lo gak bisa tutup mata juga. Diluaran sana banyak orang tua gagal, lagi pun gue gak mau kayak ayah gue. Gue gak mau jadi anak yang gagal buat dia"

"Bim—"

" gue harap Lo bisa jaga rahasia kita. Dari siapapun, termasuk Liana dan Vanya"

"Kenapa?"

"Ada alasan yang gak perlu Lo tahu" Jawab bima. "Satu lagi, sampaiin maaf ke Vanya. Gue udah banyak nyakitin gue—"

"Kenapa Lo nyakitin dia kalau ujung ujungnya Lo nyesel?"

"Itu bukan kemauan gue!" Kesal bima.

"Kemauan siapa?"

"Orang yang gue sayang"

"Ayah Lo?" Tebak Malea tepat sasaran. Bima pun terdiam, dengan lidah yang terasa kelu. "Lo gak bisa terus terusan nyakitin orang lain atas kemauan ayah Lo. Lo bukan dianggap anak sama dia, tapi babu. Sadar bima, yang Lo lakuin itu salah"

Naya Transmigration (END)Where stories live. Discover now