61🥀 : Ngambek?

19K 1K 2
                                    

Happy Reading

Votenya jangan lupa oke?

typo tandai karena akan segera diperbaiki

Ini hari terakhir cipu update!!!!

....

"

Vanya pengen ke luar negeri"

"Hah?" Beo mereka yang sedikit Lola.

"Ngapain? Terus sekolahnya gimana?" Tanya Alex mewakilkan mereka semua.

"Healing. Nanti Vanya izin ke guru" putusnya.

"Yasudah, kalau begitu biar kita semua healing bareng" putus Papi Edward

"Vanya sendiri" sela Vanya membuat mereka menaikkan alis. "I'm the only one who goes, kalian tetap disini"

"No, kami gak akan ngizinin kamu pergi sendirian di negeri orang.  unless accompanied by several bodyguards" jawab Daddy Mahendra.

Vanya pun memutarkan bola matanya malas, "aku udah besar, dan semua gak perlu diawasi oleh bodyguard" ucap Vanya.

"Sayang, kalau kamu gak mau kami ikut maka pilihan terakhir kamu harus terima dengan sistem keamanan kami. Ini yang terbaik untukmu" Timpal Oma Herna sembari mengelus Surai Vanya dengan penuh kasih sayang.

"I promise, tidak akan ada orang yang bisa menyakitiku kembali. Entah orang yang berkuasa atau hanya rakyat jelata" jawab Vanya. "Please izinin aja, Vanya janji gak akan buat macem macem. Lagi pun cuma seminggu"

"Disini aja, nanti Abang kasih cabang hotel di Bogor" tawar Alex yang dibalas gelengan.

"Tega banget Lo, masa kita mau ikut healing kagak dibolehin" decak Marvel yang sedari tadi menyimak.

"Okee" ucap Opah Tora yang mendapatkan layangan protes.

"Opah," peringat Marvin membuat opah Tora terkekeh.

"Tidak akan ada yang bisa menyentuh Nya. Jika ada musuh yang selama ini mengincar kita, maka ia belum sepenuhnya berani untuk menampakkan diri"

"Tapi Pe—"

"Shutt" sela Papi Edward. "Jangan sebut dia bang, aku begitu benci dengan nama itu". Peringat Papi Edward dengan nada tak suka, ia melirik sang Istri yang terdiam.

"Hm" balas Daddy Mahendra.

"Opah percaya ke kamu, bahwa kamu akan pulang tanpa lecet sedikit pun." Ucap Opah Tora.

"Btw mau kemana?" Tanya Marvin.

"Australia"

"Gak di korea aja Van?" Tanya Marvel

"Kenapa emangnya?" Tanya Marvin.

Marvel menggeleng, "Kan biasanya cewek banyak yang mau kesana. Ketemu opah opah korea Terus bilang, 'kiyowo!!', 'argh, saenggyeosseo'. Atau enggak 'gwaenchana~ gwaenchanayo~"

"Prik banget dah nih bocah" batin Vanya

Opah Tora berdehem pelan, "Mau kapan berangkatnya? Biar opah siapin pesawat pribadi" tanya sang Opah.

Vanya terdiam, setelah itu menyengir kuda. "Nanti malam"

"APA?!" Pekik mereka.

"Yang bener Lo Van. Berangkat nanti malem? Sedangkan izin Lo aja baru sekarang?. Dadakan bener!" Dumel Marvel.

Naya Transmigration (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang