26🥀 : W'dove dan Pria aneh

45K 2.5K 8
                                    

Mudah mencintaimu, namun tidak memilikimu
-🔮

Selamat membaca ⛅
Votmennya jan lupa:'
Sarangbeo.
.

Hari ini Vanya berada di markas Verolice untuk membahas masalahnya. Ia sudah menceritakkan perihal Nathan, inti Scorpios yang merupakan kakak dari Naya, dan ia juga meminta mereka untuk menjaga Nathan dari jauh.

"gue rasa Nathan bukan cowok biasa" celetuk Raden membuat inti verolice beserta Vanya menatapnya intes. "gue pernah ketemu sama dia, dia pergi sama enam orang. tapi yang jelas buka inti scorpios, soalnya dia pakai jubah putih" sambung Raden.

"gue tahu!" teriak Vanya saat pikirannya kembali ke Nathan yang tertusuk karena menyelamatkannya. "Jubah Merpati Putih, lo tahu Jack?. Gue sempet ngira Nathan pengkhianatnya Scorpios, coba cek deh" ucap Vanya.

"merpati putih" beo Jack, "mafia bukan sih?" tanya Arfan membuat mereka membeku.

"maksud lo Nathan anggota mafia?" tanya Vanya sedikit ngegas.

"ya, Nathan mungkin anggota mafia. Merpati Putih kalau bersangkutan sama mafia mungkin jadi W'dove mafia?. White dove artinya merpati putih?" bukan Arfan yang menjawab melainkan Jack.

"maybe... " balas Wili

"bahaya, W'dove itu lebih atas dari kita, dia mafia peringkat pertama. Tapi gue yakin, Nathan bukanlah kingnya jadi lo gak usah khawatir" ucap Jack.

"coba retas, siapa ketua mafia W'dove. Gue penasaran" perintah Vanya kemudian Raden mengangguk dan mulai duduk di meja komputer dan mengotak - atik komputer tersebut.

Ya Raden adalah anggota Verolice yang bertugas membobol informasi penting yang dibutuhkan Verolice untuk mengurus tikus - tikus kecil yang berani bermacam - macam dengan mafia Verolice.

"susah di buka, keamaanannya begitu ketat" keluh Raden yang menunjukkan komputernya yang tiba - tiba error. "dia bukan orang sembarang, dia mafia pertama. dan gak mungkin gampang buat ngambil informasi tentangnya" ucap Jack.

"gak ada urusan sama kita kan?, gak masalah. Selagi Nathan dan mafia W'dove gak nyari masalah, kita akan baik - baik aja" ucap Wili

"oh iya, bentar lagi ultah sekolah. Yang otomatis pemilik sekolah Gratama bakalan datang, jangan deket - deket sama orang yang bermarga Gratama. Dia bukan orang sembarangan" timpal Arfan.

"what gratama?, bego lo, Van!. Masa lupa kalau nama tuh sekolah Gratama yang pasti pemiliknya bermarga Gratama" batin Vanya kesal.

"wih lagi pada ngumpul disini?, gak ngajak - ajak?" tanya seorang gadis dengan celana jeans hitam dan jaket hitam.

"kak Cheline?" cicit Vanya.

Ya gadis itu Cheline Abirama, gadis cantik yang merupakan sekretari Naya yang membantu Naya mengatur waktu nya serta membantu mengurusi urusan mafianya.

"Naya gue kangen banget sama lo" ucap Cheline dan langsung memeluk tubuh Vanya, Vanya yang mendapatkan perilaku itu pun sontak membuka mulutnya.

"dia udah tahu, kita ceritain" ucap Jack yang tahu isi kepala Vanya, Vanya mengantupkan bibirnya dan membalas pelukkan sekretarisnya yang ia sudah anggap sebagai kakak perempuannya.

"I miss you so bad" ungkap Cheline ketika pelukkannya selesai. "I miss you to kak cheline. gak denger omelan lo bikin gue rindu" balas Vanya membuat Cheline tersenyum lebar.

"Btw, kapan misi lo dimulai?" tanya Cheline.

"misi?" beo Vanya menatap Cheline bingung. "menghempaskan lalat kecil yang berani sama lo Nay, atau bisa gue panggil Vanya sekarang?" tanya Cheline.

"Vanya aja, takut orang lain selain kita dengar" jawab Vanya.

"enak ya kalau udah asik berdua, gak nganggep kita ada. Lihat tuh si Jack mukanya cemberut" sahut Wili membuat kedua gadis itu menatap Jack yang sedang menatap tajam Wili.

"masa sih?" tanya Cheline dengan bibir berkedut. "Jack, gebet sebelum diambil orang. gue yang suport" ucap Vanya dan itu berhasil membuat pipi Cheline merona, sedangkan Jack hanya tersenyum tipis.

"Pasti" jawab Jack dengan senyum yang tak lepas dari bibirnya, membuat Cheline terasa seperti mau terbang.

"Kalau lo beneran nikah sama kak Cheline, Jack. Gue kasih lo helikopter keluaran terbaru, sekalian hadiah wedding buat lo berdua" timpal Vanya.

vanyatransmigration•

Setelah pergi ke markas, Vanya memutuskan untuk pergi ke Cafe. namun baru saja ia melangkah masuk, matanya tertuju kepada seorang gadis yang sedang berusaha menggoda kakek tua di tempat cafe yang paling pojok.

Sontak itu berhasil mencetak seulas senyum miring dari bibir Vanya, ia pun langsung mengeluarkan ponselnya dan menvideokan gadis itu yang tak menyadari keberadaannya.

"lihat aja, lo gue bikin ancur sehancur - hancurnya. Biar lo nyadar, kalau mempermainkan gadis berbahaya seperti gue hanya akan merusak kehidupan lo sendiri" desisnya yang masih fokus memvideokan gadis itu.

"mengambil video diam - diam, baby?"

Suara serak dan berat itu menusuk telinga Vanya, sontak Vanya mulai berkeringat dingin. Apa dia tertangkap basah? Pikirnya kalut.

Ia membalikkan badanya, dan ia membulatkan matanya sempurna saat ia melihat tubuh tegap yang terlapisi jas hitam yang mahal itu.

Mungkin tinggi Vanya hanya sebatas bahu pria itu, jadi ia tidak bisa langsung melihat wajah pria yang berbicara kepadanya tadi.

Vanya mendongakkan kepalanya, dan lagi - lagi ia dibuat terkejut. Wajah bak dewa yunani itu tak membuat seorang Vanya tertarik, karena ia menyadari pria ini adalah pria yang membuat mood nya bertambah buruk akibat menabrak nya.

"selamat bertemu kembali, baby" bisik pria itu mampu membuat Vanya bergidik ngeri, Vanya mundur beberapa langkah menatap Pria itu dengan berkacak pinggang.

"lo ngikutin gue kan?" hardik Vanya.

"untuk apa?, mungkin tuhan sengaja mempertemukan kita karena kita berjodoh" jawab pria itu dengan menampilkan senyum yang tak pernah ia perlihatkan.

"jodoh?, mimpi!" ketus Vanya

Pria itu tetap tersenyum, tak sakit hati mendengar ucapan Vanya. "katanya jika bertemu tiga kali adalah jodoh, akan ku pastikan bahwa kau akan bertemu denganku kembali"

"ogah banget ketemu sama lo!, pria yang seenak jidat ngeklaim anak orang milik lo?" tanya Vanya dengan emosi.

"karena kau mencuri sesuatu dari diriku, dan kau tidak bisa mengembalikannya" jawab pria itu.

"nyuri? Gue gak pernah ya jadi seorang pencuri" ketus Vanya.

"kau pencuri, buktinya kau mencurit hatiku. Dan kau membuatku mabuk dalam pesonamu" jawab pria itu sedikit membuat Vanya sedikit baper.

"idih, lo bukan tipe gue kali" ucap Vanya dan meninggalkan pria itu yang menatap punggungnya. "maka akan ku pastikan, bahwa aku akan menjadi tipe idealmu" desis pria itu.

Masih ingat pria itu?, pria yang Vanya tabrak saat di lorong sekolah namun Vanya yang marah bukan pria itu.

.
.

Gak bisa biki cerita bagus, karena author juga punya kekurangan.

Sekian terima gaji🙏

Eits... Votenya jan lupa!!

Naya Transmigration (END)Where stories live. Discover now