18🥀 : Flashback I

48.3K 2.3K 2
                                    

Selamat membaca ⛅
Votmennya jan lupa:'
Sarangbeo.

Flashback on :

Pria gagah dengan jas yang melekat pas ditubuhnya membuat penampilannya terlihat begitu sempurna, dia Agrama Abirael.

Ia berjalan ke arah mansion lexander, yang diruang tengah terdapat Opah Vero dam omah Alice. "Agra pulang" ucapnya dan menyalimi kedua orang tuanya.

Mama sinta datang menghampiri sang suami dan mengambil tangannya untuk menyalimi, "mau mandi atau makan mas?"

"mandi dulu aja" ucapnya namun baru saja ia melangkah, seorang wanita yang baru masuk kedalam mansion tanpa izin meneriaki namanya "tuan Agra Abirael yang terhormat" ucapnya dengan nada yang sepertinya mengejek.

Papah Agra membalikkan badanya menatap wanita yang sedang berkacak pinggang, "ada apa kau datang kesini!?" tanya opah Vero.

"kau tanyakan saja putramu yang kau banggakan itu, alasan mengapa aku disini sekarang!" jawan wanita itu dengan ketus.

"apa maksud mu?" tanya papah Agra dengan raut wajah bingung, "kau lupa?" tanya wanita itu dengan nada meremehkan.

"mudah sekali anda melupakan hal itu? Setelah kau merebut mahkota yang telah ku jaga selama dua puluh satu tahun ini?" tanya wanita itu.

"apa maksudmu?, hei kau jangan membual. Kau tahu kau sedang berurusan dengan siapa?" tanya omah Alice dengan tangan menunjuk wajah wanita tersebut.

"tak sudi aku membual tentang ini, dia pria itu-" tuding wanita itu ke Agra, "pria bejat seperti mu seharusnya lenyap!"

"apa yang kau maksud nyonya Lerina Basutri?, kenapa kau menuduh suami ku?" tanya mama Sinta.

"yang kau sebut suami adalah alasan mengapa aku disini, pria itu menghamili ku!" ucap Lerina to the point

"menghamili?" beo Oma Alice, opah Vero dan mama Sinta.

Mama sinta memandang wajah papah Arga untuk meminta penjelasan, sedangkan yang ditatap hanya diam memikirkan apa yang sebenarnya terjadi. "jadi kau benar - benar tidak ingat kejadian dua minggu yang lalu?, di malam itu kau menarik paksa diriku. Kau melakukan hal senonoh kepadaku, dan kau pergi meninggalkanku seenak maumu!" ucapnya dengan mata memerah. "kau begitu bodoh tuan Agra!, kau meninggalkan orang yang telah kau rebut paksa keperawanannya, dan kau tinggalkan dia disaat mentalnya begitu kacau!"

"kau tahu!? Masa depanku hancur!, hanya karena mu!." marahnya

"A-apa yang kau maksud!?" tanya papah Agra, dia benar benar tidak tahu apa yang wanita dihadapannya ini bicarakan. Namun ingatannya membawanya ke kejadian dua minggu lalu, namun saat mengingatnya kepaalnya begitu sakit saat memori itu terlintas di benaknya.

Saat itu, papah Agra sedang sibuk dengan berbagai berkas yang menumpuk di meja kantornya. Ditemani secangkir kopi hangat yang menemani lemburnya.

Sudah beberapa jam berlalu, saat ini tepat pukul 23.05. Papah Agra bangkit dan pergi meninggalkan kantor, karena ia ingin menuju mansionnya. Saat ia sedang mengemudikan mobilnya, dua mobil dari arah belakang melaju kencang dan menghadang jalannya.

"sial!, mengganggu jalanku!" decak papah Agra dan ia turun dari mobil, menghampiri empat pria yang turun dari mobil didepannya.

"apa mau mu?" tanya papah Agra, namun orang itu berdecih pelan. "membuat keluargamu hancur!" ucap salah satu dari mereka berempat.

"hancur?, kau ingin bermain main denganku?" tanya papah Agra dengan seringaian kecil dibibirnya, "bedebah!, lebih baik kau pergi sebelum aspal ini tempatmu tergeletak tak bernyawa!" ucap papah Arga.

Naya Transmigration (END)Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora