RADION || 52

480 47 4
                                    

Alula meletakkan sekardus berisi ayam goreng ke atas meja belajarnya untuk santapan makan malamnya. Baru saja ayam itu sampai atas nama Galen.

Setelah mengucapkan terima kasih kepada lelaki itu, Alula memutuskan untuk makan malam sambil mengerjakan tugas.

Sebuah notifikasi pesan masuk lewat ponselnya yang membuat Alula seketika tersenyum.

Radion Geraldo :
Lagi apa?

Alula Arabella :
Lagi mau makan.
Kamu udah makan?

Alula melahap ayamnya. Menunggu balasan dari Radion di seberang sana. Tetapi lelaki itu tak kunjung menjawab, padahal chat nya sudah di baca. Keningnya mengernyit, bingung.

Beberapa saat setelahnya, masuk sebuah panggilan dari Radion. Tanpa pikir panjang, Alula pun langsung mengangkatnya. Meletakkan ponsel di telinganya.

"Radion," sapanya.

"Belum makan nih kebetulan." Terdengar suara khas Radion dari seberang telepon.

"Bibi nggak masak?"

"Masak, sih."

"Tapi?"

"Tapi maunya makan sama kamu."

Alula tersenyum. Memegang pipinya sendiri yang mendadak memerah. "Coba aja kalo bisa, aku juga mau kok makan sama kamu. Sekarang makan sendiri dulu, ya?"

"Kata siapa nggak bisa makan bareng?"

"Emang kenyataannya gitu, kan? Mau makan di kantin? Bisa habis kamu sama Galen, Radion."

"Dia kali yang bakal habis sama aku."

"Iya, intinya kalian berantem."

"Coba keluar! Aku di depan rumah." Perkataan Radion yang barusan mampu membuat Alula tercengang.

Ia langsung melompat dari kursi meja belajarnya. Mengintip lewat jendela kamarnya apakah benar bahwa Radion ada di depan rumahnya?

Rupanya benar. Lelaki itu tengah berdiri di depan mobil hitam mengkilapnya. Pakaiannya terlihat santai tetapi Alula tahu bahwa semua yang dipakainya pasti mahal. Lelaki itu tampan malam ini.

"Kamu beneran ke sini?" Alula memperhatikan dirinya terlebih dahulu di cermin sebelum bertemu dengan Radion. Untung saja penampilannya sekarang sedang tidak berantakan.

"Iya. Makanya keluar dulu, dong."

"Tunggu, aku ke bawah!" Alula membuka pintu kamarnya lalu pergi menuruni tangga.

"Hai," sapanya sambil membuka pintu rumahnya.

Radion menoleh. Tersenyum sambil berjalan masuk ke dalam pekarangan rumah Alula. "Udah selesai makannya?"

"Belum, kok. Tadi baru aja makan."

"Bagus, deh. Berati aku datengnya tepat waktu."

"Kamu bawa apa?" Alula melirik kantong plastik yang ada di tangan Radion. Ukurannya besar.

"Pizza. Makan, yuk!"

RADIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang