RADION || 26

745 86 30
                                    

"Pak Arthur tadi bilang apa ke lo, Rad?" Tanya Raiden setelah Radion bergabung dengan mereka di lapangan.

"Nggak bilang apa-apa." Radion sengaja menyembunyikannya.

"Masa? Pasti bilang sesuatu sama lo, kan? Apa jangan-jangan lo nggak di hukum kayak kemarin? Ngapain lo masih di sini?" Raiden tidak percaya.

"Gue di hukum juga, lah. Gue tadi di omelin aja di sana. Biasa lah di ceramahin."

"Sekarang tempat itu udah di pasang CCTV. Gila, Pak Arthur bener-bener ngawasin kita." Arlan geleng-geleng kepala.

"Bener, setahu gue dia nggak bakal seniat itu pasang CCTV di tempat sepi, apalagi di belakang sekolah tempat biasa kita bolos."

"Gue ada air, lo pada mau nggak?" Tawar Galen menawarkan sebotol air berukuran besar sisa ia beli di kantin tadi.

"Berguna juga yang lo beli di kantin, Len. Sini, gue bagi!" Raiden merampas botol air mineral tersebut.

Mereka lalu bergantian minum dari sana karena cuaca siang ini sedang panas-panasnya.

"Coba kalau ada makanan, udah komplit, deh."

"Lo pikir kita mau mukbang, Ze? Kita lagi dihukum," decak Galen.

"Alula? Lo ngapain ada di sini?" Mora keluar dari ruang guru dan terkejut melihat Alula ada di depan pintu. Sambil menatap ke arah lapangan, tepat di mana anak-anak inti Camelion sedang di hukum.

"E–eh, Mora. Aku nyusulin kamu ke sini." Alula mengalihkan tatapannya dari lapangan.

"Ngapain nyusul segala? Gue bisa sendiri, kok. Ini bukunya nggak terlalu banyak. Sama tadi kita di kasih tugas di suruh ngerjain soal."

"Sini, biar aku bantuin!"

"Nggak usah, gue bisa, kok."

"Nggak apa-apa, Mora. Aku bantuin." Alula mengambil setengah buku tulis yang ada di tangan Mora, lalu membawanya.

"Mereka di hukum lagi?" Mora menatap Raiden yang tengah duduk di bawah tiang bendera sambil menyeka keringatnya. Kasihan Raiden.

"Kayaknya iya, aku nggak tahu mereka di hukum karena apa."

"Mereka pasti bolos. Selalu aja kayak gitu." Mora membuang nafasnya pelan.

"Yuk, ke kelas! Pasti temen-temen udah nungguin."

Alula tersadar akan lamunannya. Gadis itu berhenti menatap Radion lalu pergi mengikuti Mora menuju kelas mereka.

Kenapa Radion ikut di hukum?

****

"Iya, besok aku tampil. Kalian nonton, ya?!"

Pagi itu, Alula, Mora, Archa, Nara, dan Kezia sedang mengobrol di depan kelas mereka. Suasana yang dari dulu Alula inginkan. Biasanya pagi-pagi seperti ini ia hanya membaca buku di bangkunya sambil menunggu bel berbunyi. Atau mungkin pagi-pagi seperti ini ia sudah dihadapi dengan anggota inti Camelion yang suka mengganggunya.

"Pasti gue nonton, lah. Besok pasti acaranya bakal pecah banget. Lihat panggung di lapangan yang baru di bangun setengah aja gue udah bisa tahu kalau besok pasti bakal rame banget," ujar Mora.

RADIONWhere stories live. Discover now