RADION || 45

612 50 16
                                    

"Woi!" Raiden memanggil teman-temannya dari pintu kelas.

Sontak semuanya pun menoleh. Menghentikan aktifitas mereka masing-masing.

Radion yang sedang mengerjakan tugas, Daplo yang sedang tidur, Arlan yang tengah bermain game lewat ponselnya, dan Galen serta Zean yang tengah bercerita hantu dengan teman sekelas mereka, Nono dan Ipul.

"Freeclass. Cabut, yuk!" Ajaknya.

"Lo serius freeclass?" Radion menutup buku tulisnya.

"Iya, kan rapat gurunya belom selesai. Mereka lagi ngomongin kita katanya. Ayo ah, cabut!"

"Ze, Len! Cabut, ayo!" Raiden lalu memanggil Zean dan Galen.

"Cabut ke mana? Lagi seru gue cerita hantu."

Raiden berdecak. "Ke mana kek asal nggak suntuk di kelas."

"Ayo!" Arlan bangkit dari kursinya setelah membangunkan Daplo.

"Lo ikut, Rad?" Zean mendongak—menatap Radion yang ikut beranjak dari kursinya.

"Iya, bosen gue."

"Ya udah, kita juga ikut yuk, Len!"

Galen mengangguk. Menepuk pundak Nono dan Ipul bergantian. "Tar lanjut lagi ye abis istirahat."

"Siap, Len."

"Awas lo berdua cerita-cerita tanpa kita. Tadi tanggung tuh cerita lo, pocongnya belom nongol."

"Kalem aja, Ze. Nanti gue lanjut cerita," ujar Ipul.

Setelah itu mereka meninggalkan kelas secara bersamaan. Melewati lorong-lorong sekolah yang tengah ramai karena semua guru sedang tidak mengajar.

"Mau ke mana? Kantin pasti rame." Daplo melirik siswa-siswi yang sedang berlarian di koridor. Ia yakin mereka semua ingin menyerbu kantin.

"Ke belakang aja kalo gitu," ujar Raiden.

"Rad, lo kenapa? Kok dari tadi diem aja?" Arlan berjalan di sebelah Radion sambil bertanya.

Yang lainnya sontak menoleh. Mencari keanehan di dalam diri Radion.

"Nggak apa-apa, Lan."

"Masa? Lo dari pagi ngerjain tugas doang. Ngobrol sama kitanya juga jarang."

"Lagi fokus aja, makanya nggak bisa ngobrol." Arlan mengangguk saja walaupun lelaki itu tahu bahwa Radion sedang berbohong. Pasti sedang ada sesuatu yang disembunyikan.

"Pak Umam nggak bakal ngikutin kita sampe ke sini, kan?" Tanya Raiden setelah mereka semua sampai di belakang sekolah.

"Kayaknya sih dia ikut rapat sama guru-guru lain."

"Den, cctv nya tutupin dulu!" Perintah Arlan.

"Bentar, gue naik."

Mereka semua memperhatikan Raiden yang naik ke tembok belakang sekolah. Mencoba menutupi cctv dengan stiker-stiker Camelion yang ia bawa.

RADIONWhere stories live. Discover now