RADION || 13

1.1K 133 41
                                    

Ke-enam lelaki berjaket hitam dengan lambang khas Camelion di belakangnya pun sampai di lokasi tujuan dengan motor mereka masing-masing.

Markas Blidvinter.

Letaknya di dalam sebuah gang dan di sekitar daerahnya sangat sepi. Mungkin hampir beberapa orang tidak ada yang tahu bahwa di gang ini ada sebuah markas yang berdiri.

"Lan, gimana sama yang lain?" Tanya Radion sebelum cowok itu berjalan menuju markas Blidvinter yang ada di depan sana.

"Aman, Rad. Semuanya udah sesuai posisi."

"Len, lo di belakang! Kalau ada sesuatu yang terjadi, lo langsung panggil yang lainnya buat keluar." Galen mengangguk patuh.

"Raiden sama Daplo, lo di sebelah gue!Arlan sama Zean di belakang sama Galen!"

Ini pertama kalinya Radion memimpin mereka. Ini juga pertama kalinya Radion mendatangi markas Blidvinter. Ada kemungkinan, mereka bisa berkelahi di sini. Jadi, Radion harus tetap waspada dan memantau semua anggota-anggotanya.

"Ternyata ketua Camelion sama anggota intinya udah sampai." Dari teras markas mereka, Abimanyu ternyata sudah menunggu bersama Cakra dan Nevan.

Radion menatap ke sekitar markas. Terlihat benar-benar sepi, seolah-olah hanya ada mereka di sini. Tetapi Radion tidak yakin akan hal itu. Pasti Abimanyu menyembunyikan anggota yang lainnya di dalam.

Sama sepertinya. Untuk berjaga-jaga.

Radion, Raiden, Arlan, Zean, Galen, dan Daplo berjalan menghampiri Abimanyu, Cakra, dan Nevan.

"Lo telat lima menit. Padahal gue udah nungguin lo," ujar Abimanyu sambil menatap jam di pergelangan tangannya.

"Mana Axel?" Tanya Radion langsung ke intinya.

"Santai aja, Rad. Nggak usah buru-buru gitu. Ini kan pertama kalinya gue lihat lo bener-baner turun tangan sama urusan Camelion. Biasanya yang ada di hadapan gue sekarang ini Brandon."

"Perbedaan lo sama Brandon kelihatan banget, ya? Lo kelihatan lebih genius dari pada si Brandon. Ya walaupun sangaran Brandon sedikit, sih. Gila, nggak salah dulu gue sempet mau lo masuk ke Blidvinter." Abimanyu tertawa.

"Tapi sekarang kayaknya itu udah nggak mungkin. Mungkin aja kita ditakdirkan untuk sama-sama jadi ketua di perkumpulan yang berbeda. Bukan jadi teman di dalam perkumpulan yang sama."

"Mana Axel?" Tanya Radion lagi.

"Lo ini nggak suka basa-basi, ya?! Kalau Brandon sih dulunya suka banget ngobrol panjang sama gue."

"Mana Axel?"

Abimanyu tertawa. "Ternyata lo nggak gampang kepancing, ya? Kalau Brandon pasti udah langsung hajar gue."

"Mau lo apa, sih?" Tanya Raiden.

"Nggak mau apa-apa. Cuma mau ngobrol sebentar sama ketua baru lo."

"Gue ke sini cuma mau bawa Axel. Bukan buat ngobrol sama lo."

"Oke." Abimanyu mengangguk.

"Cakra, panggil yang lain buat bawa Axel!" Cakra yang diperintahkan pun segera mengangguk lalu masuk ke dalam markas.

Tak beberapa lama, cowok itu keluar dengan di susul Axel dan juga tiga anggota inti Blidvinter lainnya yang menahan cowok itu.

"Bang Radion?!" Axel termangu menatap Radion, Raiden, Arlan, Zean, Galen, dan Daplo yang ada di depannya sekarang.

Mereka adalah kakak kelas Axel. Mereka baik. Hanya saja Axel sendiri tidak tahu kenapa dirinya memutuskan untuk keluar begitu saja dari Camelion. Axel juga tidak percaya bahwa mereka datang untuk menolongnya.

RADIONWhere stories live. Discover now