RADION || 06

1.6K 172 86
                                    

"Radion, boleh minta instagramnya?" Radion mengumpat dalam hati ketika ada dua orang perempuan yang menghadang jalannya. Padahal Radion baru saja keluar dari toilet laki-laki.

"Iya, sama sekalian follback boleh?" Tanya perempuan yang satunya lagi.

"Instagram gue lagi gue non aktif. Jadi untuk sekarang, gue nggak main sosmed," jawab Radion dengan nada pelan.

"Yah, kenapa di non aktif?" Kedua perempuan itu langsung menghembuskan nafasnya kecewa.

"Lagi males aja main sosmed."

"Ya udah, kalau gitu minta foto aja boleh?"

Radion menggaruk-garuk kepalanya yang tidak gatal. "Sorry, lain kali aja, ya? Gue mau buru-buru ke kelas soalnya. Nanti kalau instagram gue udah gue aktifin, gue kasih tahu lo berdua."

"Seriusan?!" Radion mengangguk. Cowok itu hanya merasa tidak enak kepada mereka. Mau bagaimana pun, Radion harus tetap bersikap baik kepada siapa pun.

"Nama lo berdua? Kelas mana?"

"Gue Paula, ini Bean. Kita kelas dua belas ips lima."

Radion mengangguk. "Oke Paula, Bean. Kalau gitu gue pergi dulu, ya!"

Paula dan Bean pun tersenyum kegirangan sambil melambai-lambaikan tangannya ke arah Radion.

Tak beberapa lama Radion menyusuri koridor untuk sampai ke kelasnya, cowok itu lagi-lagi harus berhadapan dengan ketua Blidvinter yang sangat menyebalkan. Abimanyu.

Kali ini cowok itu tidak membawa pasukan di belakangnya. Cowok itu hanya bersama kedua temannya.

"Kebetulan nih ketemu lo di sini," sapanya—menghentikan langkahnya.

Radion mendengus. "Mau apa?"

"Santai, Rad! Gue nggak mau apa-apa, kok. Gue sama temen gue cuma mau lewat. Lo nggak perlu khawatir bakal gue tawarin buat join Blidvinter lagi."

"Bagus, lah. Kalau lo masih aja nawarin, lo udah tahu jawabannya, kan?"

"Lo nggak akan mau masuk ke Blidvinter. Gue tahu itu, kok."

Abimanyu menepuk pundak Radion pelan. "Tapi, lo inget kan waktu itu gue bilang apa?"

"Gue bakal tempur sama Camelion si geng cemen itu. Gue harap sih lo lihat. Lebih tepatnya, lihat kemenangan gue nanti. Kalau lo mau lihat, lokasinya ada di daerah deket sekolah. Nggak jauh, kok."

"Inget, jangan kaget kalau Blidvinter yang bakal menang!"

"Kayaknya lo percaya diri banget bakal menang," desis Radion.

"Jelas. Karena mereka sekarang udah lemah. Lo tahu sendiri kan berita Brandon, ketua Camelion yang tiba-tiba aja pindah ke Jepang dan ninggalin Camelion gitu aja?"

"Terus, geng lo bisa menang kalau mereka nggak ada ketua? Berati sebelumnya geng lo kalah terus, dong?"

Abimanyu menggertakkan giginya kesal. Radion berani menjatuhkannya. Bukan hanya menjatuhkan dirinya, tetapi Blidvinter juga.

Radion mengangkat satu alisnya. "Kenapa? Bener, ya?"

"Awas lo! Gue bakal buktiin, bahwa besok mading sekolah bakal ramai tentang kekalahan Camelion," tunjuk Abimanyu.

Cowok bengis itu lalu mengajak kedua temannya untuk meninggalkan Radion. Tentu saja dengan perasaan yang kesal.

"Ngapain lo sama dia?" Lagi-lagi langkah Radion terhenti karena kedatangan Raiden di hadapannya.

RADIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang