RADION || 04

2.1K 213 58
                                    

Radion meletakkan gitar listriknya kembali ke tempatnya. Cowok itu lalu menghempaskan tubuhnya ke atas kasurnya—menatap langit-langit kamarnya.

Hal yang biasa Radion lakukan setiap pulang sekolah dahulu adalah pergi berjalan-jalan bersama Alice. Tetapi sekarang ia sudah tidak bersama gadis itu.

Jika di tanya, apakah Radion masih sering memikirkan Alice? Jawabannya sesekali. Sudah hampir sebulan semenjak mereka putus dan Radion tentu saja belum bisa melupakan Alice begitu saja.

Bagaimana kabar Alice bersama tunangannya? Apakah tahun depan, saat Alice lulus sekolah dan menikah, dirinya akan di undang ke pesta pernikahan Alice?

"Radion? Lagi apa?" Marissa mengetuk-ngetuk pintu kamar Radion pelan.

"Masuk aja, Mi."

Marissa pun masuk ke dalam kamar Radion. Wanita itu tersenyum kecil ketika melihat putranya. Beliau berjalan menghampiri kasur Radion lalu duduk di tepi ranjangnya.

"Lagi apa?"

Radion mengubah posisinya menjadi duduk menghadap Marissa. "Nggak lagi ngapa-ngapain, Mi. Abis ini mau nge-gym. Mami temenin, ya?!"

Marissa tertawa lalu mengacak-acak rambut Radion pelan. "Kamu tuh ya, selalu aja nggak berani buat nge-gym sendiri. Pasti selalu minta temenin Mami. Dasar panakut!"

"Radion nggak penakut, Mi."

"Itu apa buktinya? Minta temenin Mami terus?"

Radion membuang nafasnya pelan. "Nggak takut, Mi. Yakali Radion takut. Cuma kesepian aja kalau sendiri."

"Ya udah, nanti Mami temenin."

"Nah gitu, dong." Radion tersenyum kecil.

"Dasar! Ngomong-ngomong, gimana sekolah kamu? Seru nggak?" Tanya Marissa.

"Biasa aja."

"Kok biasa aja, sih?"

"Ya emang harus gimana lagi, Mi?"

"Mami tuh mau denger yang seneng-seneng dari kamu. Tapi kok balesannya malah kayak gitu?" Marissa mendengus pelan.

"Nggak ada apa-apa di sekolah kok, Mi. Kayak biasa aja."

"Raiden gimana? Anak temennya papi itu. Dia main sama kamu nggak? Baik nggak anaknya?"

Radion mengangguk pelan walau sebenarnya ia sama sekali tidak bermain dengan Raiden. Cowok itu hanya mengobrol singkat sebagai teman sebangku. "Baik, kok. Seru juga anaknya. Radion duduk sebangku sama dia."

"Bagus, lah. Ya udah kalau gitu kamu siap-siap buat nge-gym sana! Keburu kemaleman. Kalau kemaleman, Mami juga males nemenin kamu."

"Iya, Mi. Sebentar, Radion ganti baju dulu!" Radion bangit dari kasurnya.

"Mami tunggu di bawah."

"Oke."

Setelah Radion bersiap-siap, Radion pun segera turun ke bawah menuju ruang gym di rumah mereka. Tentu saja di temani Marissa yang selalu membaca majalah sambil meminum segelas teh.

"Mi, Radion mau tanya." Radion duduk di sebelah Marissa ketika sedang beristirahat sebentar.

"Tanya apa?" Marissa masih tetap fokus kepada majalah di tangannya.

"Mami tahu nggak kabar Alice sekarang gimana?" Pertanyaan Radion sontak membuat Marissa mengalihkan tatapannya dari majalah yang di pegangnya.

"Kenapa tiba-tiba nanyain Alice? Kamu kan udah tahu kalau sekarang dia udah tunangan."

RADIONWhere stories live. Discover now