RADION || 21

946 89 5
                                    

Di depan pagar rumahnya, Alula sedang sibuk memoleskan bedak ke wajahnya. Ia tidak pernah memakai riasan yang mencolok ke sekolah. Hanya bedak dan lip balm.

"Udahan dandannya?"

Hampir saja bedak yang ada di tangan Alula terjatuh karena seseorang mengagetkannya.

"Radion?! Sejak kapan kamu ada di sini?" Alula menatap Radion yang sedang bersandar di depan mobil jeep nya. Bahkan suara mobilnya pun Alula tidak menyadarinya.

"Sejak tadi. Lo nya aja yang sibuk sama urusan lo sendiri."

"Iya, udah selesai, kok. Tadi cuma pakai bedak sedikit, bukan dandan."

"Udah cantik."

"Apaan sih kamu?! Nggak usah bohong!"

"Gue nggak bohong."

Alula tersenyum kecil. "Makasih."

"Sama-sama."

"Kamu ngapain di sini? Kenapa nggak langsung berangkat ke sekolah?"

"Ya menurut lo kalau gue di sini tandanya gue mau apa?" Radion meletakkan kedua tangannya di depan dada.

Dengan pakaian yang dikeluarkan juga dengan dua kancing seragamnya yang terbuka, membuat penampilan Radion jauh lebih keren.

Seperti cowok-cowok badboy yang ada di buku novel atau di film-film yang suka Alula tonton. Apalagi cowok itu membawa mobil kerennya sekarang.

Tetapi Alula tidak bisa mengagumi cowok itu terang-terangan di hadapannya.

"Numpang parkir di rumah aku?" Tanya Alula polos.

Radion tertawa. "Ngapain gue numpang parkir di rumah lo? Terus gue ke sekolah naik apa kalau gitu?"

"Nggak tahu. Mungkin kamu mau naik ojek kayak aku."

"Iya, sekarang ojek lo udah dateng."

"H–hah?! Mana?!" Alula menatap ke sekitarnya.

"Gue ojek lo."

Pandangan Alula terhenti ke arah cowok itu. Menatap wajahnya bingung dan tidak mengerti.

"Pagi ini gue dateng khusus buat nganterin lo ke sekolah. Anggep aja gue tukang ojek lo yang suka anter jemput." Radion menjelaskan.

Alula menatap Radion dari atas sampai bawah. "Ojek aku nggak sekeren dan nggak seganteng kamu."

"Makasih udah bilang gue keren sama ganteng." Alula menutup mulutnya dengan cepat. Baru menyadari akan kata-katanya barusan.

Kenapa ia harus keceplosan memuji Radion saat lelaki itu ada di hadapannya? Menyebalkan!

"Maksud aku, ojek aku naiknya motor bukan mobil keren kayak punya kamu. Yang keren sama ganteng itu mobil kamu bukan kamunya."

"Gue ojek mobil. Ayo, masuk! Kita berangkat ke sekolah bareng."

Alula menatap tangan Radion yang berada di pergelangan tangannya. Mengajak dirinya untuk masuk ke dalam mobil lalu berangkat ke sekolah bersama.

Apa Alula sedang bermimpi? Mungkin hal ini adalah impian sebagian murid perempuan di SMA Gardapati.

"Kenapa? Nanti telat ke sekolahnya tau. Ayo, masuk!" Cowok itu sekarang sudah membukakan pintu mobilnya untuk Alula.

Dengan perasaan ragu, Alula akhirnya masuk ke dalam mobil jeep milik Radion. Sedikit sulit untuk menjangkau bangku penumpang karena mobil Radion sangat tinggi.

RADIONWhere stories live. Discover now