RADION || 30

848 73 15
                                    

"Bapak tahu dari mana sih kalau kita yang bikin Alula basah kuyup kayak gitu? Kita nggak mungkin kali Pak ngelakuin hal yang kayak gitu." Chessy dan Ruby sudah duduk di depan kepala sekolah. Mencoba menjelaskan bahwa yang membuat Alula basah kuyup itu bukan mereka.

"Chessy, Ruby, perilaku kalian itu sangat amat tidak baik. Saya tahu kalau kalian yang membuat Alula jadi seperti itu. Saya jelas-jelas melihat dari cctv yang ada tepat di depan toilet perempuan, tempat kalian membuat Alula basah kuyup."

Chessy dan Ruby langsung terdiam. Tidak bisa berkata-kata lagi karena mereka memang sudah tertangkap basah.

"Ini sangat kelewatan. Saya tidak percaya kalian akan melakukan hal itu kepada Alula. Alula itu murid yang baik dan berprestasi. Memang dia ada salah apa sama kalian, sampai kalian merundungnya seperti itu?"

"Alula itu nggak sebaik yang Bapak dan orang-orang pikirin. Banyak kok yang benci sama Alula, bukan cuma kita doang. Kalau nggak percaya, Bapak tanya aja sama anak-anak yang lain," cetus Ruby.

"Kalian Bapak skors selama dua hari. Besok dan lusa, kalian jangan datang ke sekolah."

Chessy dan Ruby membelalakkan matanya kaget. Terlebih lagi Chessy yang sedari tadi sudah ketakutan setengah mati. Ia pikir orang tuanya hanya akan di panggil ke sekolah. Rupanya ini lebih parah. Ia di skors selama dua hari. Orang tuanya pasti akan sangat marah kepadanya.

"Setelah ini saya akan kabarkan kedua orang tua kalian. Untung saja Chlo lagi ada di Bali. Kalau dia ada di sini, mungkin kalian bakal ngelakuin hal yang lebih parah ya dari yang tadi?"

"Pak, saya mohon jangan skors saya! Abis ini saya minta maaf deh ke Alula. Tapi saya mohon banget, jangan skors saya ya, Pak?!" Chessy menunjukkan wajah memohonnya.

"Iya, Pak. Ini cuma masalah kecil kita sama Alula, kok. Bisa diselesain dengan cepet. Abis itu kita janji nggak bakal ngelakuin apa-apa lagi sama Alula." Ruby menyusul.

"Iya, memang seharusnya setelah masalah ini, kalian meminta maaf kepada Alula. Tetapi saya akan tetap memberikan kalian skorsing selama dua hari. Saya tidak mau melihat ada kejadian seperti ini lagi. Saya tidak mau SMA Gardapati memiliki murid yang suka merundung!" Tegas kepala sekolah tak bisa di ganggu gugat.

****

"Mba, saya mau beli yang ini!" Ujar Radion sambil menunjuk pajangan berbentuk piano kecil yang terbuat dari emas itu.

"Untuk yang itu barang bagus, Kak. Itu limited edition. Cuma ada satu di Mall ini."

"Iya, saya mau beli yang itu."

"Oke kalau Kakanya mau beli, saya siapin barangnya dulu, ya!" Radion mengangguk.

Malam ini Radion sedang duduk di teras markas sambil memandang pajangan kecil berbentuk piano yang ia letakkan di atas meja.

Cowok itu membelinya untuk Alula. Sebenarnya ia juga menyukai barang tersebut. Ingin mengoleksinya juga, tetapi Alula lebih menginginkan barang itu. Maka Radion tadi membelinya saat ia pura-pura pergi menuju toilet.

Ia belum tahu akan memberikannya kepada Alula kapan. Tetapi mungkin tidak sekarang.

"Apaan, nih?" Saat sedang asik-asiknya melamun, Zean tiba-tiba saja datang sambil menyambar pajangan piano tersebut.

RADIONWhere stories live. Discover now