Tidak bisa dipungkiri lagi perasaan Alula sekarang. Saat di perjalanan, dirinya tak bisa berhenti tersenyum.

"Hai, sorry, lo Alula bukan?!" Alula sedikit kaget ketika melihat seorang perempuan tinggi nan cantik menghampirinya.

Gadis itu langsung tersenyum—mengangguk. "Iya, aku Alula. Ada apa, ya?"

Perempuan itu mengulurkan tangannya dengan ramah. "Kenalin, gue Alice. Gue tahu lo dari temen gue yang sekolah di SMA Gardapati."

"Sorry ya kalo gue langsung to the point gini. Katanya lo lagi deket sama Radion, ya? Btw, Radion itu mantan gue pas dia masih tinggal di Bali."

Tiba-tiba saja? Mengapa perempuan cantik itu harus menjelaskan secara detail? Padahal mereka baru saja bertemu.

Alice. Mantan pertama Radion waktu Radion masih tinggal di Bali. Mereka dulu pacaran hampir dua tahun. Keluarga mereka juga udah deket banget dan dulu hubungannya baik.

"Oh, salam kenal, Alice. Sering denger juga tentang kamu. Aku sebenernya nggak deket sama Radion, kok. Cuma temen dan kebetulan satu ekskul." Alula menyambar balik tangan Alice.

"Oh, ya? Gue kira sedeket itu. Emang biasanya ngomong pakai aku kamu?"

Alula mengangguk. "Iya, temen biasa aja. Aku emang biasa ngomongnya kayak gini, kok."

Ini pertama kalinya Alula melihat mantan Radion secara langsung. Awalnya ia hanya melihat di sosial media. Itu pun Mora yang memberi tahu. Sahabatnya itu memang tahu segala hal.

Alice terkenal. Pengikutnya banyak dan ia juga sangat cantik dan tinggi. Kulitnya bersih dan terlihat terawat. Pakaiannya juga bagus dan pasti mahal-mahal.

Jika dibandingkan dengan Alula sekarang, ia bukan apa-apa.

"Kamu ada apa ke Jakarta? Liburan?"

Alice tertawa. "Oh, itu gue kebetulan ke sini karena kangen sih sama Radion. Walaupun udah jadi mantan, hubungan kita masih baik. Kita emang udah janjian mau ketemu gitu. Sekalian juga gue main-main ke Jakarta."

"Just information aja, restoran ini tempat favorit kita kalo lagi di Jakarta. Dulu pas pacaran sering banget makan disini. Makanannya enak-enak tau, apalagi spaghetti nya. Kesukaan gue banget."

Tempat favorit mereka? Jadi restoran ini tempat favorit mereka berdua, bukan orangtuanya Radion?

Alula terdiam sejenak. Ia mencoba terlihat biasa saja saat Alice mengatakan hal itu. Mereka dulu pacaran hampir dua tahun. Pasti Radion masih sangat menyayangi dan merindukan Alice.

Tetapi kenapa Radion harus membuat janji kepadanya disaat ia ada janji juga dengan Alice?

"Lo sendiri gimana? Sendirian aja ke sini? Atau lagi nunggu orang?"

Alula langsung tersadar akan lamunannya. Gadis itu menggeleng. "Tadi aku sama temen. Udah makan, kok. Sekarang udah mau pulang juga. Kayaknya aku harus pergi ke depan, ojek online nya udah nungguin."

"Oke, see u, Alula!"

Alula mengangguk. Lebih baik ia pergi dari sini dari pada tetap menunggu Radion. Toh lelaki itu juga ada janji bertemu dengan Alice.

RADIONOnde histórias criam vida. Descubra agora