62 • Aletta?

22.4K 1.9K 1K
                                    

Follow acc me, beberapa part akan di private sebagian.

~Fakta tentang debay dan siapa sosok Aletta.

-

"Mari berbaring di brankar yang kami sediakan." Arahan dari dokter wanita ber-nametag Risya, dokter spesialis kandungan kepercayaan keluarga Achilles yang tak lain adalah adik kembar dari ibunda Vega sendiri.

Vale tersenyum tipis menanggapi tante iparnya, ia berbaring di ranjang khusus dan menyingkap baju sampai sebatas dada sehingga perut ratanya terpampang.

Disebelahnya ada Veron dan tentunya Vega yang duduk tenang, setia menemani Vale check up.

"Alveron udah sunat belum?" tanya Risya ditengah kesibukan melakukan pemeriksaan pada perut Vale.

Veron mengerutkan dahi pertanda bingung, ia mendongak ke arah Vega seolah meminta jawaban.

"Pa, cunat apa?" tanya bocah kecil tersebut.

"Potong burung pake samurai sampe buntung gak kesisa." Balas Vega berbohong.

Alveron yang mendengar itu bergidik ngeri, lalu berujar panik.

"ANJIL TBL TBL TAKUT BANGET LHO!"

Teriakan cempreng namun sedikit nge-bass itu menarik perhatian tiga orang disini. Vale hanya bisa mengucap istighfar berkali-kali.

Berbeda dengan Vega yang langsung menghadiahi sentilan di telinga Veron, sebagai hukuman lantaran dia telah berkata tidak pantas.

"Gak boleh ngomong begitu, bodoh!"

"Ya maap oon." Sahut Veron tidak mau kalah.

"Masih keseleo ngomong R ngga usah sok keras." Vega makin gencar.

"Takut ama kecoa nda ucah sok kelas."

"Sialan!" umpat Vega jengkel.

"Cialan."

Vale memelototi mereka berdua, bapak sama anak sama aja. "Kalian ini kudu di ruqyah massal."

Vale beralih atensi saat Risya bertanya kepadanya. Menghiraukan perdebatan ayah dan anak yang belum kunjung selesai.

"Kamu belakangan ini sering mengalami morning sickness, sayang?" tanya Risya seraya mengolesi sebuah gel khusus di perut Vale.

Vale menggeleng. "Di kehamilan kedua ini jarang sih tante, cuman entah kenapa perut aku sering ngerasa kram sama tiba-tiba kenceng sendiri."

Mendengar penuturan istri dari keponakannya membuat dahi Risya mengerut total. Beliau curiga dengan satu hal.

"Aunty doktel, Eyon mau tanya." tanya Veron.

Risya menatap cucu dari kakaknya itu dengan perasaan gemas. "Apa ganteng, Alve mau tanya apa?"

"Eyon boleh nda minum susu punya mama Vale." kata Veron seraya menunjuk area dada ibunya. Sekitar satu centi lagi hampir menempel namun Vega langsung sigap menghempaskan.

"Punya gue."

Pipi Vale seketika memanas, meskipun Risya disini masih termasuk kerabatnya namun tetap saja dia masih punya rasa malu jika membahas hal sensitif.

"Eyon mau ngelasain susu mama, Aunty," rengek Veron.

Risya menggelengkan kepala menghadapi kelakuan cucu pertama di keluarga besarnya itu. "Sebenarnya boleh aja, tapi nutrisinya kurang baik jika dikonsumsi oleh anak seumuran Veron. Lagipula nanti ada adik bayi yang lebih butuh asi mama."

Veron mendengus tidak suka. "Pilih kacih, kalo papa kok boyeh. Padahal uda gede."

Pipi Vale semakin memanas, demi apapun rasanya ia ingin melenyapkan Alveron ke dalam rawa-rawa.

VALGARA [END]Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ