VALGARA [END]

08 • Perkara Sayur

Hii, jgn lupa voment, share jg ke temen² yaa❤️

°°°

Vale masuk kedalam mobil sport milik Vega yang masih terparkir di pelataran sekolah. Saat ini keduanya akan pulang untuk kembali kerumahnya setelah hampir setengah hari bersekolah.

Mata Vale bergerak kesamping melirik ke cowok yang diam memasang wajah datarnya. Cowok dingin itu tengah merokok. Vale merasa sesak saat asap rokok itu sangat menggangu pernapasannya.

"Jangan ngerokok di mobil Vega!" perintah Vale.

Vega lantas langsung mematikan ujung rokok nya yang tersisa sedikit itu kala menyadari kalau gadisnya merasa tak nyaman.

Manik mata coklatnya beralih kesamping, nampak istrinya yang tengah menikmati sejenis permen di tangannya. Matanya menyipit, ia tak tau permen apa yang dimakan Vale.

"Kenapa liatin gue terus?".

"Makan apa?" tanya Vega.

"Permen, kenapa lo mau" tawarnya. "Gue masih ada stok lagi kok dirumah" lanjutnya.

"Permen apaan" tanyanya lagi.

"Ya ampun. Lo gak tau permen ini?" ujarnya.

Vega menggeleng, dia sebenarnya tak mau tahu. Tapi dia cuma memastikan permen yang dimakan istrinya itu berbahaya atau tidak.

"Lo mainnya kurang jauh" ucap Vale.

"Ini tuh namanya push pop candy. Yang lagi viral di dunia pertiktokan itu loh!" lanjutnya menjelaskan.

"Kayak bocah lo. Makannya permen" ucapnya. Menjalankan mobilnya dengan kecepatan sedang.

"Emang yang boleh makan permen cuma bocil doang?" ucap Vale kesal.

"Hm,"

Setelahnya keadaan mulai hening kembali. Keduanya fokus dengan pikiran masing-masing.

"Tadi lo bolos ya?" tuduh Vale memulai pembicaraan kala dirinya ini merasa bosan.

Vega menganggukkan kepalanya. Vale yang melihat itu langsung mencubit lengan suaminya.

"Bandel banget sih! Gue kan udah bilang jangan bolos" sentaknya.

"Lupa,".

Apa katanya? Lupa? Dia yakin seratus persen kalau cowok itu hanya beralasan saja. Mana mungkin masih muda udah pikun.
Memang dasarnya kalau badboy itu susah dibilangin.

"Gak tau lagi gue mau bilangin berapa kali sama lo Ga. Lo susah diatur kaya anak Tk" ujar Vale tak habis pikir.

"Gak usah bawel!".

"Gue bilangin mama Asya nih," ucap Vale.

"Bilang aja kalo berani!".

"Eh btw. Lo punya adik kan?" tanya Vale.

"Iya,"

"Namanya siapa?".

"Gavin," balas Vega.

Vegara memang mempunyai adik laki-laki yang usianya baru 4 tahun. Gavin namanya, dia memang tak ikut pada acara pertemuan dan pernikahan kakaknya. Karena waktu itu Gavin sedang sakit mengharuskan dia berdiam dirumah bersama bibinya.