25 • Drama Pasutri

54.8K 3.5K 348
                                    

Putar Playlist diatas biar lebih ngena🤙🏻
Happier - Olivia Rodrigo
Lagunya kane bgt sih valid<3

•••

Malam ini mereka disibukkan dengan kertas-kertas yang berisi tentang soal-soal yang sungguh merumitkan otak, pikiran dan juga batin tentunya.

Vega dan Vale kini tengah berada diruang televisi, duduk lesehan disana. Raut wajah Vale tampak lelah dan frustasi, berbeda dengan Vega yang santai-santai saja.

Meskipun berbeda kelas, keduanya memang kerap saling membantu dan melengkapi beberapa tugas-tugas sekolah yang harus diselesaikan dirumah.

Gadis dengan raut yang tampak masam itu mengacak rambutnya dengan asal, "Pusing, mata gue ngantuk banget. Pengen tidur!" gerutunya. Dia merasa pening saat matanya disuguhkan oleh sebuah rumus-rumus fisika yang tersaji disebuah lembaran kertas.

"Gak boleh gitu dong ah, diselesein dulu cepet!" Vega kini berada disamping istrinya.

Vale memberengut, kepalanya ia sandarkan di bahu kiri Vega. Cowok itu tampak sangat serius, Vale akui kalau Vega itu memang sangat pintar dan jenius, lelaki itu hampir menguasai seluruh bidang mata pelajaran disekolah. Namun, sisi unggulnya itu seringkali dilupakan karena kelakuannya yang brandal dan berantakan.

"Ga, bantuin dong" pintanya manja. Tangan Vale melingkar dilengan kiri Vega.

Vega menoleh, lalu tangannya mulai aktif mengusap kepala istrinya dengan sayang. Mengecup puncaknya sekilas.

"Bantuin yang mana?"

Vale menunjuk satu soal yang menurutnya sangat sulit, padahal gadis itu sudah mencoba berkali-kali namun hasilnya tetap sama, tidak ada opsi yang paling sesuai.

"Itu? Beneran lo gak bisa?" tanyanya saat matanya mulai membaca sebuah soal yang ditunjuk istrinya.

Vale mengangguk cepat, "Gak bisa Ga, otak gue udah beku ini!"

Lelaki itu mengambil alih kertas folio milik Vale, kemudian mulai mengerjakan soal tersebut. Vale pun menyimak dengan seksama, mendengarkan penjelasan Vega seraya memperhatikan cara cowok itu menjawab soal-soal tersebut.

Vale sendiri dibuat takjub oleh Vega, bagaimana tidak soal yang sebegitu rumitnya bisa diselesaikan dengan cepat tanpa ada hambatan sedikitpun. Berbeda dengan dirinya yang sedari tadi mencoba namun hasilnya tetap nihil.

"Kok bisa sih?" Vale mengambil kertas jawaban miliknya kemudian meneliti hasilnya. Tulisan Vega terlihat sangat rapih, bahkan disana tidak ada bekas coretan dan tipe-x setitik pun.

"Bisa lah, soal gampang gitu dibilang susah!"

"Susah tau! Lo mah enak pinter,lah gue? Otak pas-pasan bisa apa," ujar Vale.

"Banyakin belajar makanya, berhenti dulu nge-drakornya. Nanti lo jadi oon. Kalo udah bego, terus kaga lulus gimana?" Vega berkata tanpa merasa bersalah sedikitpun.

Vale mendelik sebal, tangan kanannya melayangkan jambakan kuat dirambut Vega membuat lelaki itu memekik tertahan.

"Doain gue yang baik-baik kenapa sih! Kalo gue beneran gak lulus gimana?" Muka gadis itu tampak kesal.

"Alhamdulillah kalo gitu, artinya lo masih disayang sama guru."

Dengan perasaan kesalnya, gadis itu menggigit bahu Vega kuat dan mampu membuat cowok itu mengaduh kesakitan. Vega melotot tajam, menatap istrinya yang tengah menyeringai.

VALGARA [END]Where stories live. Discover now