49 • Kerandoman Vega

38.1K 2.7K 899
                                    

Hii...udah abad ke brp nih di gantung trus ahaha?!

Btw, jam berapa nih bacanya?

Happy reading frend❤️‍🩹

•••

Sudah ke-sekian kalinya Vale memanggil nama Vega, namun sedari tadi tidak ada sahutan yang ia dengar. Padahal jarak antara keduanya tak begitu jauh, Vega yang berada dibalkon sementara Vale sedang dikamar.

Vale mencoba bersabar, kembali memanggil Vega dengan suara yang sengaja dikeraskan. Namun hasilnya tetap sama, masih belum ada respon dari sana.

"Vegara Antariksa, denger suara aku nggak sih?!" Teriak Vale, tingkat emosinya sudah diambang batas kali ini. Vale menghembuskan napasnya lelah.

Tatapannya bergulir kearah Veron saat mendengar suara gumaman bayi itu. Vale menatap intens wajah polos putranya yang kini asik menghisap jempolnya sendiri. Membuat lengkungan senyum perempuan itu terbit.

Kekesalan Vale seketika lenyap, dia menundukan wajahnya dan langsung menciumi gemas seluruh wajah Veron. Sejenak dia melupakan kelakuan Vega yang membuatnya naik darah.

"Uh, si ganteng. Ini anak siapa si? Anaknya Papa Vega bukan?" ujarnya dengan nada yang dibuat-buat. Veron langsung merespon ucapan sang ibu, ia membalasnya dengan bahasa khas bayi.

Vale menjawil pipi gembul Veron sehingga bibir bayi itu sedikit tersungging. "Mana Vega? Papa kamu emang not have akhlak!" tuturnya seolah mengadu pada bayi yang masih polos itu.

Seolah tak terima jika Ayahnya dinistakan, Veron langsung menangis kencang. Sepertinya bayi itu lebih memihak pada Vega dari pada Vale.

Vale menekuk wajahnya, murung. "Jadi kamu ada di tim Papa nih?" Tapi dia langsung panik kala Veron tak kunjung meredakan tangisnya, Vale pun segera menenangkan bayi itu. Menepuk-nepuk pahanya agar tenang.

Selang beberapa menit kemudian tak terdengar lagi suara tangisan Veron. Bayi itu mulai tenang dan sibuk dengan kegiatannya yang sedang menggeliat lucu.

Vale terkekeh geli. "Dasar anak Vega!"

Vale tersadar, ia melupakan niat awalnya yang hendak memandikan Veron pagi ini. Namun tertunda gara-gara Vega yang cari perkara dengan tak menyahuti ucapannya.

"Vega dijagain dulu anaknya, aku mau nyiapin peralatan mandinya Veron. Kalau ditinggal nanti dia terjun gimana?" Ucapan Vale masih tak membuahkan hasil, membuat wanita itu menggeram.

"Fiks sih, Vega pasti lagi video call sama selingkuhannya," gerutunya kesal.

Dengan agak terpaksa dia yang mengalah. Sebelum menemui Vega, Vale membatasi anaknya dengan bantal agar Veron aman selanjutnya melangkah ke arah balkon dengan penuh dendam.

"Heh Papa edan!" panggil Vale yang lebih menjerumus ke sebuah makian.

Suara Vale yang muncul tiba-tiba berhasil mengagetkan Vega yang kini tengah berdiri di pagar pembatas balkon. Pria itu dengan sigap menyembunyikan sebuah barang miliknya ke saku celana.

Menatap canggung istrinya yang sedang berkacak dengan wajah tak bersahabat. Membuat lelaki itu gugup. "Ngapain disini cantik?"

VALGARA [END]Where stories live. Discover now