56 • Renggang?

31.1K 2.3K 1.3K
                                    

Halo, trlalu malem ga nih upnya?

Absen jam kamu waktu baca part ini...

Spam emoji favorit kamu

Rameinn tiap paragrafnya bisa? Vote juga jangan lupa

°°°

Suara dering jam weker berhasil mengusik tidur seorang pria pemilik mata tajam bak elang itu. Mata tajamnya menyipit menyesuaikan cahaya, kemudian segera melirik jam dinding dan saat itu juga ia dibuat membelalak kala melihat arah tunjuk jarum jam.

"Anjing gue kesiangan, mana hari ini ada jadwal meeting pagi lagi! Argh sial!" umpat Vega. Selimut tebal yang mula-mula membungkus tubuhnya itu dihempaskan begitu saja.

Suara gaduh milik Vega dapat di dengar Vale samar-samar. Istri sah dari Vega itu buru-buru bangun dan terduduk. Ia melihat suaminya panik setengah mati sembari mengobrak-abrik isi lemari.

"Yang, kenapa?" Vale melangkah pelan kemudian menyentuh bahu Vega.

Vega menoleh lalu memasang wajah datar. Lelaki itu sudah diselimuti emosi kali ini. Biasanya Vale selalu sigap jika menyangkut soal urus-mengurus Vega, namun pagi ini berbeda, istrinya itu lengah.

Sejak dulu Vega memang sangat sulit untuk bangun sendiri. Harus ada tangan seseorang yang menepuk-nepuk pipinya atau bahkan lebih dari itu.

"Masih nanya kenapa? Coba liat jam berapa sekarang!" ketus Vega.

Mendengar itu Vale buru-buru melirik jam dinding. Dan ekspresinya sama saja seperti Vega tadi. Terkejut sekaligus langsung kalap.

"Astaga udah jam 7!! Yaudah sekarang kamu mandi gih, biar aku yang siapin pakaiannya." seru wanita itu panik. Dia segera mencari setelan kemeja untuk Vega pakai hari ini.

"Gak berguna banget jadi istri, ngurusin hal kecil kaya gini aja gabisa!" sarkasnya, ucapan Vega barusan sangat melukai hati Vale. Tapi wanita itu hanya diam, ini memang salahnya.

"Maaf." lirih wanita itu tertunduk lesu. Tanpa mengucapkan sepatah kata pun Vega melenggang pergi ke kamar mandi.

Setelah selesai memilih setelan kantor milik Vega, wanita cantik itu berganti melangkah ke rak sepatu. Tapi sebelum itu ia menyempatkan melirik Veron yang masih terlelap disana, senyumnya mulai terbit.

Tapi senyuman itu langsung pudar kala Vega kembali, kini tubuhnya sudah dibalut dengan kaos serta celana pendek.

"Udah selesai? Sini aku bantu pakein bajunya," ujar Vale lembut tapi respon cowok itu berbanding terbalik. Wajah Vega kentara sekali jika sedang marah. Vale lagi-lagi hanya bisa terdiam.

"Semalem udah diingetin berapa kali sih biar gak tidur kemaleman." tekan Vega. Cowok itu enggan menatap istrinya yang tengah membantu memasangkan kemeja.

"Maaf tadi malem aku---" ucapannya terjeda lantaran Vega menyela pembicaraan itu.

"Apa? Nonton film sampah itu, bisa prioritasin mana yang lebih penting gak sih? Lo masih punya otak buat mikir!" sarkas Vega dengan kalimat yang lebih menusuk.

Vale menunduk dalam, sejujurnya ia sangat takut bertatapan langsung dengan Vega. Takut akan segala perkataan kasar cowok itu, kemana Vega yang dulu selalu bertutur kata lembut padanya? Sisi baik itu telah hilang dalam sekejap.

VALGARA [END]Where stories live. Discover now