06 • Shaka

72.5K 5.5K 215
                                    

Para anggota Victor sudah berhadapan dengan para musuh nya siapa lagi kalau bukan Regaz.
Mereka sudah bersiap ingin menghajar wajah mereka satu persatu kala mengingat Regaz sudah cari masalah dengan Ciko, salah satu anggota Victor yang terkena serangan dari gang mereka.

Shaka bertepuk tangan menatap remeh wajah Vegara yang menampilkan ekspresi datarnya.

"Ketuanya dateng? Kemana kemarin gak ikut perang. Lo takut sama gue!" ucap Shaka.

"Gak ada yang gue takuti sama manusia iblis kaya lo!" ucap Vega menatap tajam mata Shaka. Otot-otot dilehernya mengeras.

"Pengecut lo, gue tanya sekali lagi sama lo kenapa kemarin gak dateng hah!" gertaknya.

"Gak ada urusannya sama lo Anjing" teriak Vega mengeluarkan amarahnya.

"Dasar pengecut!" ucap Shaka lagi.

"Lebih pengecut mana sama orang yang hampir mau bunuh lawannya yang jelas-jelas udah lemah!" ucap Regan yang sedari tadi diam.

"Ngapain lo semua pukulin Ciko bangsat" gertak Varo.

"HEH! Shaka anak anjing, kalo nyerang anak orang, by one dong jangan keroyokan. Ayo by one sama gue sini," Arsel dengan tampang berani nya itu menggulung kemeja sampai ke siku.

Shaka mengepalkan tangannya langsung saja ia membogem rahang tegas Vega namun pukulannya itu tak tepat sasaran saat tangan Vega lebih dulu memelintirnya.

Vegara memberi bogeman mentah ke rahang Shaka. Tak mau kalah Shaka kembali menghajar Vega.
Mereka saling menghajar satu persatu ke arah lawannya.

"Sini maju lo setan!" teriak Arsel.

Dua orang dari anggota Regaz memberanikan dirinya menghajar Arsel. Dengan sigap Arsel langsung melintir lengan keduanya. Melepaskan sepatu sneakersnya lalu melempar ke wajah kedua orang itu yang sudah tepar.

Belum selesai, Arsel tiba-tiba kentut tepat dihadapan kedua orang tersebut. Mereka langsung pingsan entah karena sudah kehabisan tenaga atau karena mencium bau menyengat yang berasal dari kentut Arsel.

Varo dan Regan menutup hidungnya saat bau kentut Arsel yang sangat menyeruak di hidungnya.

"Buset bau banget setan!" ucap Varo.

"Kentut lo bau dakjal anying" ucap Regan yang merasa ingin muntah.

Arsel tertawa kencang, jago juga dirinya berantem. Bangga kepada diri sendiri boleh kan?

Vegara menghajar wajah Shaka bertubi-tubi. Sehingga mulut Shaka mengeluarkan darah segar. Belum puas rasanya, Vegara menginjak perut Shaka kencang lalu kembali menghajar.

Melihat temannya yang semakin menggila itu lantas Regan maju menarik kuat kerah kemeja belakang Vega.

"Woi Ga, udah anying. Mati nanti, anak orang itu woi!".

Vega memberhentikan aksinya kala melihat tubuh Shaka yang sudah terkulai lemas.

Vega tersenyum remeh"Cuma segitu kemampuan lo?". ucapnya "Kalo sampe lo nyari masalah sama anggota gue. Gue orang pertama yang akan maju buat hajar muka brengsek lo itu" lanjutnya lalu menginjak kembali perut Shaka.

"Cabut!" perintah Vegara yang langsung di laksanakan para anggotanya. Kemudian menaiki motor sport mereka masing-masing untuk pergi dari tempat ini.

Dilain tempat, tepatnya di apartemen Vale tengah mondar-mandir wajahnya tersirat kepanikan yang berkecamuk.

Vale menggigit kuku ibu jarinya,"Vega kemana sih, katanya cuma bentar. Lah ini sampe dua jam gini" ucap Vale. Entahlah kenapa dirinya ini merasa sangat khawatir pada laki-laki yang baru menjadi suaminya tiga hari yang lalu.

VALGARA [END]Where stories live. Discover now