61 • Dua Garis?

24.8K 1.7K 1K
                                    

HAPPY READING
Beri vote & comment di setiap paragrafnya: i'm so appreciate u°~

~

Setelah termenung selama lima menit, Vale mulai bergerak melakukan tes untuk mengetahui lebih jelasnya apakah dia sedang mengandung atau tidak. Sepanjang aktivitas, jantungnya selalu berpacu dengan ritme cepat. Takut hasilnya akan mengecewakan lagi.

"Jangan lagi please, aku gak mau," lirih Vale setelah selesai dengan tahap pertama. Kini giliran menunggu hasil yang sebentar lagi akan ditunjukkan oleh benda pipih, kecil dan cukup panjang itu. Yang tak lain tak bukan adalah test pack.

Memandanginya penuh takut. Vale masih setia menanti kemunculan dua garis yang sedari tadi ia harapkan. Setelah sekian menit tak ada kepastian, kini testpack itu mulai terealisasi. Dan hasilnya mampu membuat Vale tercengang.

Wanita bersurai sepunggung itu membekap mulut, tangisannya pun pecah di detik itu juga. Kakinya tiba-tiba melemas, ia luruh ke lantai. Tidak menyangka dengan satu fakta ini.

"Sayang, udah selesai?" Suara Vega dari luar berhasil menyadarkan Vale. Ia berdiri, lalu melangkah satu meter mendekati pintu. Cewek itu menghirup udara dalam-dalam.

Ceklek...

Dengan kondisi mata sembab dan pipi bersimbah air mata, Vale berdiri kaku di ambang pintu kamar mandi.

Pandangan Vega langsung tertuju ke arah Vale. Dan apa yang ia lihat cukup membuat hatinya mencelos. Meski istrinya itu belum menjelaskan detailnya namun dia sudah bisa menebak.

Tanpa aba-aba Vega langsung menarik Vale masuk kedalam rengkuhannya sehingga suara isakan itu teredam. Vega juga mendaratkan ciuman bertubi-tubi pada puncak rambut Vale.

"It's oke, gak usah dipikirin."

Istrinya masih sesenggukan, Vega pun setia mengusap punggung bergetar Vale. "Gue minta maaf, harusnya tadi gue gak perlu nyuruh lo nge-cek."

"Papa, mama kenapa?" tanya Veron murung sambil bersembunyi di belakang Vega.

"Gapapa, Ver." Sekilas Vega mengusap kepala Veron.

Vale melepas pelukannya. Lalu menatap lekat-lekat manik tajam bak elang milik Vega.

"Look at this!" ujar Vale, mengeluarkan alat tes kehamilan dari saku.

Vega mencegahnya cepat, memberi isyarat lewat gelengan kepala. Dia cuma tidak ingin istrinya itu semakin larut dalam kesedihan.

"Buang benda itu, sini."

Vale sedikit menghindar saat Vega nyaris akan menyerobot testpack nya.

"No, ini penting! Kamu kan belum lihat, Ga."

"Sini gue buang, denger gak gue bilang apa?!" ucap Vega dengan tempo sedikit meninggi.

Mata Vale berkaca-kaca, ia menyerahkan testpack itu ke tangan Vega. "Udah lega sekarang, aku terima konsekuensinya."

Meski pada mulanya Vega tidak bersedia mengecek hasil testpack itu, namun kini dia memutuskan akan melihatnya langsung.

Dua garis berwarna merah tertangkap sangat jelas.

Begitulah gambaran yang tertera di kotak kecil yang terdapat pada bagian ekor testpack tersebut.

Kedua alis tebal Vega mengkerut. Setahunya test pack bisa mendeteksi kehamilan dengan tingkat keakuratan 99%. Dan hasil dua garis merah disitu jelas mengartikan jika istrinya ini benar-benar sedang hamil. Jadi sebentar lagi dia akan punya calon debay lagi?

VALGARA [END]Waar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu