12 • Nakal

89.7K 5.1K 200
                                    

"Gapapa nakal, yang penting cakep!" -Vegara Antariksa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Gapapa nakal, yang penting cakep!" -Vegara Antariksa

°°°

Seperti biasanya, pagi ini Vega selalu mendapat siraman rohani dari Vale. Tak heran lagi, hampir setiap paginya istrinya itu selalu mengomentari penampilannya.

"Ngapain kancing atasnya dibuka?" tanyanya saat matanya menangkap dua kancing atas Vega yang sengaja dibuka dan menampilkan baju polos hitamnya.

"Gerah," jawabnya matanya fokus menatap jalanan didepannya, menyetir.

Gadis itu berdecak "Benerin kancingnya!"

"Nggak" bantahnya.

"Vegara benerin!"

"Apa sih?" kata Vega yang mulai kesal.

"Sekarang mau upacara, jadi lo harus pake seragam yang bener!" ujar Vale.

"Peduli amat gue,"

"Dihukum lagi tau rasa lo,"

"Udah kebal" balasnya santai.

Vale berdecak, dengan perasaan kesal tangan Vale terulur untuk mengancingkan dua kancing teratas di kemeja cowok itu.

Vega terdiam sebentar mendapatkan perlakuan dari gadis ini, matanya bertubrukan dengan manik cokelat itu sebelum ia memutuskan kontak matanya.

Vale tersenyum kemenangan setelah kemeja suaminya ini sudah rapi, merapikan sedikit lekukan dikemaja itu kemudian menjauh dari Vega.

"Bilang apa?" tanya Vale.

"Hmm"

"Emang ya semua orang di muka bumi ini paling susah buat bilang maaf dan makasih," ujarnya bermaksud menyindir.

Vega berdecak tapi kemudian berucap "Makasih," ucapnya tanpa menoleh kesamping.

Vale kemudian menoleh kesamping memperhatikan penampilan Vega dari mulai rambut yang urakan, dasi yang melingkar di lehernya, bagian bawah kemeja yang sengaja dikeluarkan. Benar-benar seperti penampilan Badboy.

"Dasinya ngapain gak dipasang?" tanyanya menyelidik.

"Gak bisa" alibinya.

Vale menggeram melihat tingkah nakal cowok yang menjabat sebagai suaminya ini lantas dia langsung menjewer kuping cowok itu dan sukses membuatnya meringis.

"Lepas Val!" pinta Vega.

"Gue udah bilang beberapa kali sama lo, pake seragam yang bener!"

Vega menyentakkan tangan Vale yang bertengger di telinganya. Matanya bergerak kesamping melihat bibir istrinya yang mengerucut.

"Gue nyamannya kayak gini," balasnya lagi.

"Mangkal aja sono diterminal, lo cocoknya jadi preman bukan anak sekolahan!" ujar Vale.

VALGARA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang