15 • Markas

67.8K 4.5K 222
                                    

Vote & coment yaa

️ dilarang copas atau salin cerita saya, jadilah penulis yang bijak tanpa harus meniru karya orang!

Happy reading

•••

"Val anterin ke Regan!" pinta Alice. Mereka bertiga berada didalam kelas. Hari ini semua guru sedang ada rapat, alhasil mereka tidak mendapat pengajaran alias free.

Vale yang tengah berkaca dicermin kecilnya itu menoleh sekilas. "Ngapain?".

"Ngapain lagi kalo bukan mojok," sahut Stella.

"Iyalah kalo punya cowok ngapain dianggurin. Ayo dong ini cowok gue ngomong terus!" Ucap Alice memohon.

"Mager ah, sama Stella aja noh!"

"Kita bertiga suruh kesana," Ujar Alice.

"Ada Vega nggak?" Tanya Vale.

"Ada lah, lo tau sendiri mereka selalu berempat terus kalo kemana-mana!"

"Males gue ada Varo, enek liat mukanya yang sok cakep" Ucap Stella.

"Lah Varo emang cakep, tapi lebih cakepan suami gue" Pujinya.

Stella menatap Vale jengah, rupanya sahabatnya itu sudah mulai mencintai suami dadakannya.

"Beda ya kalo udah kawin mah," Ujar Stella.

"Iyalah mau pacarannya macem-macem juga boleh-boleh aja," Vale terkekeh geli mendengar ucapannya sendiri.

"Yang udah halal bebas!" Ucap Alice.

"Macem-macem gimana sih Val? Jangan bilang kalo lo sama Vega udah-"

Vale berdecak kenapa jika membahas tentang ini pada kedua sahabatnya maka selalu melenceng kemana-mana, seperti ini contohnya.

"Belum anjir, gue belum siap!" Balas Vale.

"Yaelah, kasian gue kalo liat Vega tiap hari tersiksa!" Ucap Alice.

"Apaan sih, tersiksa kenapa coba?"

"Gara-gara lo bego, lo nya gak pernah kasih Vega jatah" Stella ikut menjawab.

"Berisik lo semua, udah cepet katanya mau ke cowok lo Al?" Vale berdiri dari duduknya merapikan rok nya yang sedikit kusut akibat terlalu lama duduk.

Mereka berdua langsung berdiri, dan mulai berjalan keluar meninggalkan kelas.

"Kita kemana nih?" tanya Stella.

"Ke markas!"

°°°

"ARSEL NGAPAIN LO BAWA BURUNG KESINI ANJEENG!"

"BOCAH EDAN!"

Arsel yang menggendong seekor burung liar itu berjalan acuh, mengabaikan pekikan dari sahabatnya. Arsel sedari tadi sibuk menangkap burung liar yang berterbangan dipohon halaman sekolah.

Masih ingat dengan Arsel si pecinta burung?

"Jauh-jauh lo, gue nanti kena flu burung setan" Regan menjauh dari Arsel yang sudah duduk disampingnya.

VALGARA [END]Where stories live. Discover now