28 • Toko Buku

44.6K 3.4K 506
                                    

Follow sebelum membaca, beberapa part akan di privat secara acak!!

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Follow sebelum membaca, beberapa part akan di privat secara acak!!

🦋🦋🦋

Vale turun dari atas motor Vega sembari memegangi pundak suaminya. Sebab body motor ini memang sangat tinggi, dia khawatir saja kalau tiba-tiba terpeleset atau bahkan terjungkal.

Vega menerima helm yang baru saja dipakai istrinya. Tatapan lelaki itu beralih kala menangkap rambut Vale yang terlihat berantakan. Dengan gesit, lelaki itu langsung merapikan surai panjang istrinya, dengan gerakan yang dibuat selembut mungkin.

Mereka berdua saat ini tengah berada di depan gerbang sekolah. Vega mengabaikan tatapan orang-orang disini yang selalu mengarah kepadanya. Berbeda dengan Vale yang merasa risih.

Pagi ini Vega berpenampilan yang sungguh menawan, lelaki itu mengenakan pakaian casual tidak seperti hari biasanya yang selalu memakai seragam. Vega saat ini masih menjalani hukuman skors-nya dan akan berakhir sampai dua hari kedepan. Tentunya ini adalah hukuman terberat baginya, lantaran dia harus berpisah dengan istrinya. Ya walaupun hanya beberapa jam, namun tetap saja Vega paling tidak bisa untuk menahan rindu.

Vega menarik pinggang ramping Vale dengan lembut, bibirnya maju kemudian memberi kecupan singkat di kening gadisnya. Hal itu membuat pipi Vale merona, terlebih lagi kala mengigat disini masih berada di tempat umum. Dan saat ini keduanya tengah menjadi tontonan gratis bagi para anak-anak yang berlalu lalang.

Vale menggeplak kepala Vega dengan keras, gadis itu merasa kesal dan suaminya ini malah bersikap santai-santai saja berbeda dengan dirinya yang menanggung malu.

"Malu ih, kalo mau cium-cium jangan disini." Sungut Vale.

Vega terkekeh pelan, tangannya terangkat untuk menepuk-nepuk puncak istrinya. "Nanti dirumah aja ya sekalian gue mau nyoblos" ujar Vega.

Memutar bola matanya jengah, Vale memilih mengabaikan ucapan tak sononoh yang dilontarkan Vega. Dia mengambil tangan kanan suaminya kemudian mengecup punggung tangan milik Vega tersebut.

Vale melirik ke samping kanan kirinya dan disitulah dia bisa melihat kalau disana banyak cewek-cewek yang menatapnya dengan sinis.

"Apa liat-liat, mau gue bunuh?" Ujar Vega dengan suara datar dan menusuk membuat mereka bergidik ngeri. Para cewek-cewek yang semula berkerumun di trotoar langsung lari tergopoh-gopoh memasuki gerbang.

"Sangar banget jadi orang," gerutu Vale.

Vega tak menanggapi, dirinya berujar "Belajar yang bener, jangan contoh suami lo yang urakan. Biar nanti kalo kita punya anak, anak kita nyontoh mamanya yang rajin," Masih pagi begini Vega langsung membuka topik pembahasan soal anak.

VALGARA [END]Where stories live. Discover now