20 • Perusuh

58.9K 3.8K 270
                                    

ʜ ᴀ ᴘ ᴘ ʏ ʀ ᴇ ᴀ ᴅ ɪ ɴ ɢ

Vote & coment yashh

°°°

Di suatu malam dengan suhu yang terasa dingin, terlihat kedua orang berbeda gender tengah menikmati waktu kebersamaan diatas ranjang. Saling berpelukan erat menyalurkan rasa hangat melalui tubuh keduanya.

Vale menumpukan kepalanya dibahu Vega. Matanya terpejam menikmati usapan lembut yang terasa sangat nyaman dipunggung.

Vega memanfaatkan kedua tangannya, yang satu ia gunakan untuk mengelus lembut punggung istrinya. Dan yang sebelahnya lagi ia gunakan untuk memegang ponsel.

Hening, tidak ada kata-kata yang terlontar dari mulut mereka.

Sampai dimana Vale mulai merasa jenuh dengan situasi seperti ini. Gadis itu menarik-narik kerah baju Vega agar perhatian cowok itu teralihkan.

"Kenapa hem," Vega menoleh lalu mengelus rambut panjang istrinya.

"Bosen!" Gadis itu memberengut kesal.

Mendengar itu, Vega langsung mematikan ponselnya lalu menaruhnya diatas nakas. Gadisnya lebih penting dari pada ponselnya. Padahal tadi Vega tengah saling bertukar pesan dengan para sahabatnya diroom chat. Ralat lebih tepatnya menggibah online.

Vega mengubah posisinya menjadi miring, agar bisa leluasa menatap wajah cantik gadisnya.

"Mau keluar?"

Gadis itu menggeleng cepat, ia males untuk keluar dan bosen juga jika terus berada didalam apartemen ini. Ia cuma ingin diperhatikan, tapi suaminya itu sedari tadi fokusnya hanya ke ponsel kesayangannya. Hal itu membuat dirinya terasa diabaikan.

"Gak mau, males! Gue pengen disini tapi lo jangan main hp terus!" ucap Vale cemberut.

"Enggak kok, lo lebih penting dari apapun!" Vega mengelus lembut pipi tembam Vale.

"Apaan tadi sibuk banget sampe gue dikacangin!" Gadis itu mengusap tangan Vega yang bertengger dipipinya.

"Maaf deh.." ucapnya.

"Lagi ngapain sih tadi. Mukanya serius banget perasaan?"

"Balesin chat anak monyet.." ucap Vega.

Mata Vale memicing.
"Temen-temen lo maksudnya?"

Vega hanya mengangguk sebagai respon. Lelaki itu lagi asyik menguyel-nguyel pipi chubby istrinya dengan tangan. Menekan kedua pipi Vale menggunakan tangannya sampai-sampai bibir gadis itu maju seperkian senti.

Vale pasrah saja membiarkan suaminya yang tengah memainkan pipinya. Biarin nanti juga capek sendiri.

"Pasti tadi lo chatan sama cewek ya?" tanya Vale mencoba mengetes suaminya apakah dia sosok laki-laki yang setia atau seorang fuckboy.

Vega menyudahi kegiatannya, ia kurang suka mendengar pertanyaan Vale yang sedikit tidak masuk akal. Padahal banyak orang yang tau kalau dirinya ini sangat anti dengan yang namanya perempuan. Jelas saja ia jarang sekali berinteraksi dengan cewek, kecuali Vale dan mamanya tentunya. Bersama Vale pun baru beberapa minggu, sedangkan sebelumnya ia sama sekali tak mau tersentuh apalagi dengan perempuan.

"Ngawur, lo lupa disekolah gue gimana?" tanya Vega.

"Inget kok, lo itu paling anti kalo deket-deket sama cewek, awalnya gue sempet ngira kalo itu gak normal bisa dibilang gay" jelasnya.

VALGARA [END]Where stories live. Discover now