18 • Pertandingan

59.9K 4.3K 267
                                    

Spam coment nya dong?

~happy reading~

°°°

Di pagi hari dengan cuaca terik seperti ini terlihat seorang perempuan tengah berlarian mengitari koridor. Mencoba menghindari sosok cowok yang masih mengejar dibelakangnya.

"HUAAA GUE TAKUT!" teriaknya memenuhi sepanjang koridor, tak perduli dengan tatapan yang dilayangkan oleh anak-anak disana.

"VALE BERHENTI!" Vega masih gentar mengejar Vale, berlarian kesana-kemari tak peduli jika image nya sebagai laki-laki dingin itu hilang seketika. Yang terpenting saat ini adalah ia bisa menangkap istri bandelnya yang sekarang masih berlari kencang.

Jika ditanya apa yang membuat mereka kejar-kejaran seperti Tom & Jerry ini, maka jawabannya adalah karena Vale merebut ponselnya dan berniat akan menghapus semua video-video yang berisi tentang adegan dewasa di ponsel milik Vega

Tadi saat melakukan perjalanan menuju sekolah, Vale meminjam handphone Vega dengan alasan ingin berselfie. Tapi nyatanya, tanpa sepengetahuan Vega, gadis itu menghapus video-video yang isinya tentang adegan dewasa diponsel Vega itupun hanya sebagian karena saat itu tindakan Vale diketahui oleh Vega. Untungnya mereka sudah sampai disekolah, jadi Vale bisa kabur berlarian sembari memegang ponsel milik lelaki itu.

Meskipun nafasnya mulai tak beraturan tapi Vale tetep keukeh untuk berlari agar ia bisa menghapus semua video yang sangat tidak beredukasi tersebut.

"Berhenti anjing!" teriak Vega yang jaraknya tertinggal jauh.

"Gue bukan anjing, Huaa tolong gue dikejar monster..!" Mulut Vale tak tinggal diam terus berceloteh mengucap kata-kata ngawurnya.

Tiba-tiba saja langkah Vale terhenti kala tubuhnya menabrak tubuh kokoh yang berdiri didepannya. Alhasil ia jatuh bersimbah dilantai.

Gadis itu memekik merasakan pantatnya terasa ngilu "Sakit anjerr!"

"Butuh bantuan?" terlihat sebuah tangan terulur didepannya bermaksud untuk membantu ia berdiri.

Wajah Vale mendongak, ia mengernyit heran melihat sosok cowok yang sempat ia tabrak tadi berdiri didepannya. Yang membuat ia heran lagi adalah saat melihat seragam cowok itu beda dengan sekolah disini. Mungkinkah anak baru?

Cowok itupun mengurungkan tangannya saat gadis dihadapannya belum menerima tawarannya. Malu juga sih sebenernya.

Berhasil! Vega langsung menangkap Vale, nafasnya memburu keringat juga sudah membasahi sebagian tubuhnya. Astaga masih pagi udah keringetan.

Vega menyentil keras kening Vale, dan mampu membuat gadis itu mengadu kesakitan.

"Anak bandel, makanya jangan lari-lari. Kalo udah jatoh enak gak?" Vega membantu istrinya berdiri.

"Ih sakit lututnya.." rengek Vale. Ia baru sadar kalau lututnya memang agak sedikit lecet mungkin akibat bergesekan dengan lantai.

"Durhaka sama suami, kena karma kan!" Tangan Vega sudah melingkar di pinggang ramping Vale. Bibir gadis itu langsung mengerucut.

Pandangan Vega beralih kedepan, yang pertama ia lihat adalah sosok laki-laki yang berdiri anteng didepannya. Cowok itu sepertinya seumuran dengannya, tapi tunggu sepertinya wajahnya tidak asing.

VALGARA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang