11 • First Kiss Gue!

88.7K 5.4K 215
                                    

Vote coment ya guys. thank u
dilarang copas tanpa seizin saya, sekian, koreksi kalo ada typo ya
⚠️ sedikit unsur 15+ wkwk

°°°

Pagi-pagi sekali Vale sudah bangun, sebenarnya dia baru saja melaksanakan ibadah sholat subuh, tapi tanpa Vega. Karena suaminya itu sepertinya masih sakit, terbukti dari suhu tubuhnya yang masih terasa hangat.

Matanya melihat ke arah jam dinding kamarnya yang menunjukkan pukul 05:15, masih pagi sekali bukan?

Beruntungnya hari ini adalah hari Minggu, jadi ia bisa bersantai tanpa harus terburu-buru dengan segala urusan sekolahnya.

Kaki jenjangnya berjalan mendekat ke pinggiran ranjang kemudian duduk disana. Tangannya terangkat untuk menyentuh kening Vega, masih terasa hangat namun tak sepanas tadi malam.

Cowok itu terlihat sangat damai dalam tidurnya, Vale terus menatap wajah tampan cowok itu, netra coklatnya yang tengah terpejam, alisnya yang tebal, hidung mancungnya, rahang kokohnya dan jangan lupakan bibir sexy nya yang sedikit terbuka. Vale sangat mengagumi tampang cowok ini.

Vega menggeliat dalam tidurnya, tangannya meraba-raba kasur disampingnya membuka matanya perlahan saat tak merasakan keberadaan istrinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Vega menggeliat dalam tidurnya, tangannya meraba-raba kasur disampingnya membuka matanya perlahan saat tak merasakan keberadaan istrinya. Dia melihat cewek itu tengah duduk sembari terus menatapnya.

Vega menarik pelan lengan istrinya kemudian menempelkan telapak tangan itu ke rahangnya. Mengecupnya pelan, membuat Vale terkejut dengan perlakuan tiba-tiba dari suaminya itu.

Vale berusaha melepaskan tangannya tapi usahanya sia-sia saat cowok itu semakin erat menggenggam tangan mungilnya.

"Masih pusing gak?" tanya Vale.

Vega mengangguk cepat bibirnya kembali mengecupi telapak tangan gadis itu yang sangat gemas dibuatnya.

"Masa sih? Tadi malem kan udah gue kompres, belum mendingan juga emang?" ujar Vale.

"Belum, masih pusing" singkatnya.

"Yaudah ke dokter makanya!" ucapnya sedikit kesal.

"Gak perlu, udah ada obatnya,"

Kening gadis itu mengerut merasa bingung dengan ucapan cowok itu barusan. "Hah?".

Mata Vega terbuka menoleh ke istrinya itu "Obatnya ada di lo,"

Ucapan yang didengar barusan membuat pipi Vale merona seketika, dia memalingkan wajahnya agar cowok itu tak bisa melihat rona merah dipipinya.

Bibir Vega berkedut, bahkan dia bisa melihat jelas kedua pipi gadis itu tampak memerah.

"Pipinya kenapa merah gitu? Lo abis pake blush on emang?" godanya.

Gadis itu langsung mencubit perut kekar suaminya yang terbalut kaos putihnya.

VALGARA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang