52 • Kelakuan Veron

33.5K 2.6K 1.2K
                                    

Silahkan baca kalau suka, tinggalin kalo gasuka!

Absen dulu jam berapa bacanya?

•••

Bulan dan juga hari telah berganti. Tidak terasa, kini Veron genap berusia 9 bulan. Diusianya yang sudah menginjak angka 9, bayi itu mulai bisa duduk, aktif merangkak serta berceloteh dengan pelafalan yang masih belum fasih.

Untuk masalah berjalan, bayi itu masih belum sanggup. Tapi kalau hanya sekedar berdiri dia bisa, itupun jika berpegangan. Veron memang tipikal bayi yang lebih dulu bisa bicara dibandingkan berjalan.

Perkembangan Veron tentunya tidak pernah lepas dari tangan orang tuanya. Vale dan juga Vega selalu sigap mendampingi tumbuh kembang buah hati mereka, merawat serta membesarkan hingga sekarang. Dan itu belum puncaknya.

Sore ini, Veron sedang duduk di karpet bludru, tampak menggemaskan dengan posisi kaki yang membentuk seperti huruf 'w'. Bayi bermata sipit itu nampak sibuk dengan beberapa tumpukan mainannya, menghiraukan sang ibu yang tengah menyuapi dirinya.

Vale menghela nafasnya lelah, butuh kesabaran yang ekstra untuk menghadapi tingkah Veron yang memang agak bandel. Sedari tadi bayi itu selalu menolak suapan bubur yang ia sodorkan.

Baru tiga suapan yang Veron terima, Vale mencoba menyuapi lagi. "Mamam dulu ayo, buka mulutnya"

Veron merengek sembari menyingkirkan sendok yang berisi bubur itu. Bayi itu kesal lantaran waktu bermainnya direcoki.

Vale pasrah memilih menyudahi itu. Ia bangkit melangkah ke dapur untuk menaruh mangkuk kotor. Saat kembali ke tempat semula, wanita itu berseru panik kala tak menemukan anaknya disana.

"Alveron!"

Mata Vale mengedar mencari keberadaan putranya. Mulutnya membuka sekaligus memekik kala menemukan Veron yang tengah merangkak hendak mendekat ke area kolam.

Sontak ibu satu anak itu langsung lari, dan buru-buru menggapai tubuh Veron yang satu jengkal lagi akan terjun ke kolam.

"Sayang, mau ngapain sih nanti kecebur," ujar Vale, Veron kini berada di gendongannya. Mengecupi wajah gembul itu berkali-kali.

"Mbek..." gumam Veron sambil menunjuk ke salah satu ruangan. Mata Vale berkeliling mencari sebuah objek seperti yang dikatakan putranya, namun ia tak menemukan itu.

"Gak ada mbek disini sayang," ujarnya lalu membawa Veron kembali ke ruangan televisi. Mendudukkan kembali tubuh gempal itu ke karpet.

"Hobby banget bikin Mama senam jantung, gimana coba kalo beneran kecebur?" ucap Vale sambil menatap intens Veron. Bayi itu terbengong dengan kondisi mulut terbuka. Dan semakin lama bibirnya melengkung kebawah.

Vale menelusupkan tangannya pada lipatan ketiak Veron. Memindahkan tubuh kecil itu ke pangkuannya. "Udah jangan nangis ah, Mama nggak marah sayang,"

Mata bulat itu berkaca-kaca, bahkan bibirnya kian menekuk ke bawah. Vale terkekeh melihat itu, dengan satu tarikan ia membawa Veron masuk kedalam rengkuhannya.

"Uh, sayang" Veron terisak kecil, dengan sigap Vale mengelus punggung putranya lembut.

"Atal.." gumam bayi itu menepuk pelan dada ibunya.

VALGARA [END]Where stories live. Discover now