"Nggak apa-apa, Pak. Lagian juga udah sembuh."

"Sudah selesai, kan? Saya izin pamit karena ada rapat yang harus saya kunjungi." Wiguna berdeham.

"Silahkan, Pak! Terima kasih atas waktunya." Wiguna mengangguk singkat lalu bersalaman dengan Pak Arthur dan Alfred secara bergantian.

Pria berjas itu lalu keluar dari ruangan kepala sekolah dengan rasa malu yang amat besar.

Alfred menatap kepergian Wiguna dengan senyuman kecil. "Terima kasih juga Pak Alfred atas waktunya! Mohon maaf karena kesalahpahaman saya akan masalah ini, terutama kepada anak anda."

"Sama-sama, Pak."

Radion melirik Zean. Menyunggingkan senyuman kecilnya.

Akhirnya satu masalah selesai.

****

Tiba-tiba Alula teringat akan kata-kata Mora barusan di kelas. Mora memberitahu berita yang sedang ramai hari ini di SMA Gardapati kepadanya.

Salah satu ketua geng menghabisi ketua geng yang menjadi musuhnya. Siapa lagi yang mereka bicarakan kalau bukan Radion?

Ya, berita Radion menghabisi Abimanyu di atas gedung pada malam hari, juga di tengahnya hujan lebat, membuat semua orang terkejut. Berita yang benar-benar panas pagi ini.

Alula membuka ponselnya. Memutuskan untuk mengeceknya sendiri dan membaca artikel beritanya langsung.

Gadis itu meringis ketika melihat beberapa foto Abimanyu dengan kondisinya yang sekarang. Radion yang melakukan semua itu?

Alula menghembuskan nafasnya kasar lalu mematikan ponselnya. Melihat berita itu membuat perasaannya campur aduk.

Sedari tadi pagi Alula belum bertemu dengan Radion. Bahkan bertemu teman-temannya pun tidak. Ia sangat penasaran bagaimana kondisi lelaki itu sekarang.

Kalau bisa Alula ingin bertemu dan berbicara dengan Radion. Bertanya kepadanya, apa maksud ia melakukan hal itu.

Menurutnya, hal itu benar-benar sudah di luar batas dan bukan sifat Radion sama sekali. Radion yang ia kenal tidak seperti itu.

"Heh!" Seseorang menariknya lalu membawanya ka bawah tangga.

Alula mendongak. Matanya melebar ketika melihat Chlo yang sudah ada di hadapannya. Di belakang perempuan itu tentu saja ada Chessy dan Ruby.

Perempuan itu kembali. Entah akan serumit apa nantinya jika Chlo terus-terusan mengganggu kehidupannya.

"Gimana? Pasti lo tenang kan selama ini nggak ada gue di sekolah?" Chlo tersenyum.

"Lo seakan-akan bebas seketika. Pasti lo puas banget sama Radion."

Alula menggeleng. "Nggak seperti yang kamu pikir."

"Oh, ya?! Kalau boleh tahu, udah ngapain aja lo sama Radion?"

"Nggak ngapa-ngapain!"

"Nggak usah bohong!" Alula meringis karena mendapat jambakan dari Chlo. Rambutnya di tarik sangat kuat, hingga membuat kulit-kulit kepalanya perih.

"Gue tahu apa aja yang lo lakuin sama Radion. Cewek lugu yang ternyata haus perhatian cowok. Cuma lo yang kayak gitu!" Chlo semakin menguatkan jambakannya.

RADIONWhere stories live. Discover now