Part || 20

21K 2.7K 28
                                    

Sebagai seorang putri yang sangat kompeten, Evelya tentu memiliki banyak permintaan pertunangan. Salah satunya adalah pria yang disukai oleh temannya, sang Putra Mahkota Agung, Pangeran Charles.

'Kalau begitu, bukankah kejadian ini juga terjadi di waktu yang sama dengan sekarang?' pikir Evelyn.

Liliana Carlisle, putri Count Carlisle yang juga merupakan teman Evelya tentu merasa sedih saat pria yang ia sukai ternyata menyukai temannya. Sejak itu, hubungan antara Evelya dan Liliana menjadi canggung. Evelya merasa tidak enak dan ingin berbaikan, namun Liliana menghindarinya.

Namun keduanya tetap berbaikan saat Evelya menolong Liliana yang terkena masalah di pesta musim dingin di istana. Hubungan keduanya kembali membaik, hanya saja tidak sebaik sebelumnya. Jarak antara Evelya dan Liliana meluas, hingga diposisi di mana Liliana tidak akan bisa mengejar Evelya.

Entah apa yang terjadi kemudian, sikap Liliana kepada Evelya berubah, namun Evelya tidak menyadarinya. Hingga Charles menyatakan perasaannya pada Evelya di hadapan Liliana, pertemanan antara keduanya akhirnya hancur. Walaupun Evelya menolak Charles saat itu, Liliana tidak lagi percaya padanya.

Pengejaran gila-gilaan oleh Charles karena ditolak oleh Evelya membuat Evelya sakit kepala. Hingga di titik di mana Charles memaksa Evelya untuk menikah dengannya, keluarga Grand Duke Tresillian akhirnya tidak tinggal diam. Mereka menuntut pangeran mahkota atas tindakannya yang tidak sopan, namun Charles berhasil mengelak.

Kecintaan Charles pada Evelya membuat pikirannya tidak lagi jernih. Pangeran mahkota itu berhasil dihasut oleh musuh keluarga Tresillian dan kebetulan, di saat yang sama, Grand Duke Tresillian dan faksinya memutuskan dukungannya pada pangeran mahkota dan mengalihkannya ke pangeran kedua.

Pertempuran antara faksi pangeran mahkota yang baru dengan Grand Duke Tresillian akhirnya dimulai. Grand Duke tentu tidak membiarkan Evelya tahu. Ia menutup mulut dan menyembunyikan kejadian itu dari Evelya. Namun Evelya ditakdirkan untuk tahu karena dalam kegelapan, ia menemukan Liliana bergerak atas keluarganya.

Mengingat pertemanan mereka dulu, Evelya tentu tidak tahan membalas pada keluarga Liliana. Namun, untuk melindungi keluarganya, Evelya pada akhirnya tetap bergerak. Bagaimanapun, yang Liliana serang adalah keluarganya. Evelya tidak bisa membiarkan keluarganya hancur.

Namun, takdir sepertinya tidak ingin Evelya bahagia. Baru saja gadis itu berhasil memantapkan kembali posisi keluarganya, ia tiba-tiba mendapati berita kematian seluruh keluarganya. Alasannya adalah kecelakaan kereta di tengah hutan. Menerima berita itu, Evelya langsung tak sadarkan diri selama tiga hari penuh.

Saat bangun, ia langsung mencari kebenaran atas kecelakaan yang menimpa keluarganya. Tentu sesuai dugaan, kecelakaan disebabkan oleh keluarga Count Carlisle. Malam itu, Evelya seolah menggila dan menyerang seluruh keluarga Carlisle, termasuk Liliana.

Liliana tentu semakin membenci Evelya karena kejadian itu. Atas dasar apa Evelya bisa mendapat segala hal terbaik di dunia ini? Atas dasar apa Evelya bisa menyerang keluarganya? Dalam kebencian, Liliana membuat konspirasi bersama pangeran mahkota.

Evelya dibius oleh Liliana di suatu pesta dan diserahkan kepada Charles. Tentu dengan jaminan Charles akan membalaskan dendam keluarganya. Konspirasi keduanya berhasil dan saat Evelya terbangun, ia mendapati dirinya dikurung di kamar menara istana.

Hari demi hari mendengar berita kehancuran keluarganya, pikiran Evelya tidak bisa lagi menahannya. Suatu malam, saat berhasil melepas borgol yang mengikat pergelangan kakinya, Evelya membuka jendela menara dan menatap ke bawah. Sangat tinggi, namun dengan sihirnya tidak akan menjadi masalah.

Evelya terjun ke bawah dan mendarat dengan aman dengan bantuan sihir anginnya. Dengan pisau di tangan, ia membaca mantra teleportasi dan berteleportasi ke tempat Liliana berada. Siapa tahu, ternyata Liliana sedang bersama Charles saat itu. Mendapati Evelya di hadapan mereka, tentu keduanya terkejut.

Evelyn masih ingat dengan jelas kata-kata yang mereka bertiga ucapkan.

"Setelah mengunciku di istana dan mengatakan beribu kata-kata cinta, kau ternyata bersama Nona Carlisle di sini. Pangeran Mahkota, kau sungguh sesuatu," ucap Evelya.

"Tidak, Evelya, jangan salah paham. Aku hanya membicarakan beberapa rencana pengembangan di masa depan dengan Nona Carlisle," jawab Charles.

"Hahahaha! Kau pikir aku akan percaya ucapanmu? Mimpi! Setelah menghancurkan keluargaku, beraninya kau masih memperlihatkan wajahmu di hadapanku?! Charles, pergi mati untukku!"

Evelya menyerang Charles dengan pisaunya dan Charles berhasil menghindar. Di saat bersamaan saat Charles menghindar, Evelya menyerang Liliana yang saat itu tidak siap sama sekali. Ia berhasil menorehkan luka panjang di tangan kanan Liliana.

"Kau menyerangku! Beraninya kau, Evelya! Atas dasar apa kau boleh menyerangku?!" teriak Liliana.

"Kembalikan ke dirimu! Atas dasar apa kau boleh menyerang keluargaku tapi aku tidak, hah?!" bentak Evelya.

"Atas dasar apa kau tanya? Setelah mendapat semua hal terbaik di dunia ini, kau masih berani bertanya padaku atas dasar apa?! Keluarga dan hidupmu jauh lebih baik dariku, semua orang menyukaimu, termasuk orang yang Kusuka. Dan apa yang kudapatkan? Tidak ada!"

"Berisik! Apa otakmu tidak digunakan dengan benar? Bahkan jika orang yang kau suka mempersembahkan nyawanya padaku, aku tidak akan pernah menyukainya! Menyukai orang yang membunuh seluruh anggota keluargaku, aku lebih baik mati!!"

Pertempuran antara Evelya dan Liliana tak dapat dihindari sementara Charles tengah mencoba lepas dari perangkap sihir Evelya. Begitu terlepas, ia langsung mengikat Evelya dengan sihirnya. Namun di detik terakhir, Evelya berhasil menikam jantung Liliana dengan pisaunya.

"Kau-kau benar-benar ingin membunuhku?!" ucap Liliana tak percaya.

"Heh," seringai dingin muncul di bibir Evelya. Ia menatap dengan tatapan merendahkan pada Liliana dengan sepasang mata merahnya.

"Apa salahnya aku menyerangmu?" tanyanya.

"Evelya! AAAAAA! Aku ingin hidupmu! Semua milikmu, aku menginginkannya! Aku ingin kau ikut mati bersamaku! Beraninya kau meremehkanku! Aku pasti akan menukar hidupmu denganku suatu saat Evelya!!"

Setelah itu, Charles membawa kembali Evelya ke kamar menara. Evelya tentu memberontak, namun ia tidak lagi memiliki senjata untuk menyerang Charlos. Saat Charlos lengah, Evelya berlari ke arah jendela dan menatap ke bawah. Diam-diam, ia mengeluarkan sebuah kartu yang ia sembunyikan selama ini dari saku bajunya.

"Evelya, apa yang kau lakukan?! Kembali ke sini!" perintah Charles.

"Charles, kau tidak benar-benar berpikir aku akan patuh padamu setelah kau menghancurkan keluargaku, 'kan?" ucap Evelya. Ia berdiri di ambang jendela saat Charles mendekat padanya perlahan.

"Aku tahu aku salah. Aku akan menebusnya, aku akan memberikan keluarga baru untukmu," bujuk Charles.

"Terlambat." Evelya melompat ke bawah dan Charles dengan gila langsung menyusulnya. Begitu melihat Charles ikut melompat, Evelya langsung melemparkan kartu itu ke tubuh Charles.

"Mati bersamaku Charles! Aku tidak akan pernah membiarkanmu hidup damai!"







*****






Evelya itu tegas banget! Keren, keren.

Nah, tinggalkan jejak ya~

Thank you 💘

I Refused to be a Non-Brained AntagonistTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang