"Aduh, Alula. Lo kalau mau ngeluh, di depan guru BK sana! Jangan malah di depan gue. Yang ngasih hukumannya kan bukan gue."

"Ya udah, Chlo. Makasih ya infonya! Nanti aku bakal lakuin hukuman aku, kok."

"Nah, gitu, dong. Gue nggak nyangka, cewek polos kayak lo ternyata bisa kena hukuman juga, ya? Ternyata guru BK di SMA Gardapati adil. Waktu itu gue juga pernah di hukum sama guru nyebelin itu."

"Kalau gitu, gue, Ruby, sama Chessy cabut! Ingetin tuh hukuman lo! Kalau sampai lo nggak ngerjain, gue bakal bilangin ke guru BK."

"Yuhu, semangat Alula!"

"Fighting!" Chessy dan Ruby menyemangati Alula sambil tertawa senang.

"Mampus lo, Alula! Semoga tangan lo baik-baik aja deh ya, nulis full di dua kertas folio." Chlo terkekeh puas.

"Jangan main-main makanya sama gue. Kalau sampai gue lihat lo masih deket-deket sama Radion lagi, gue bakal ngelakuin yang lebih ke lo!"

Angelina Chlo :
Gue udah ketemu sama Radion.
Dia dateng ke sekolah mulai besok.

Gue udah bilang ke dia, kalau mau join ekskul musik, bilang gue aja.

Dia belum join ekskul musik. Katanya masih dipikirin.

Temen gue lihat Radion nolongin Alula.
Alula itu cewek polos dan aneh yang ada di sekolah gue. Dia suka di bully.

Radion nolongin Alula lagi barusan.

Dia mulai penasaran sama cowok-cowok yang suka gangguin Alula.

Radion join ekskul musik. Gue curiga, dia masuk ekskul musik cuma gara-gara Alula.

***** :
Kasih pelajaran buat Alula.
Gue nggak suka dia.

Angelina Chlo :
Done.

****

Alula kembali ke kelasnya setelah membeli kertas folio di koperasi sekolah. Sejujurnya dirinya juga masih bingung dengan letak kesalahannya. Seingat Alula, dirinya tidak melakukan kesahalan apapun. Alula tidak pernah banyak bertingkah di sekolah. Alula benar-benar menghindari segala masalah di sekolah.

Gadis itu duduk di bangkunya. Mengeluarkan pulpen miliknya lalu buru-buru melaksanakan hukumannya sebelum bel masuk berbunyi.

Untungnya Alula cukup cepat dalam menulis. Tak salah, anggota inti Camelion menyuruhnya untuk menyalin tugas mereka.

Tetapi melakukan hukuman ini, membuat tangan Alula sedikit lebih pegal dari pada biasanya.

"Aduh, sakit banget." Alula merenggangkan tangan-tangannya.

Hanya butuh waktu tiga puluh menit untuk Alula menyelesaikan hukumannya. Bel masuk juga baru saja berbunyi. Tetapi karena guru yang mengajar di kelas mereka belum masuk, maka Alula memutuskan untuk mengumpulkan hasil hukumannya kepada guru BK terlebih dahulu.

Gadis itu berjalan menyusuri lorong koridor sekolah menuju ruang BK. Matanya menatap lurus ke arah tangga di depan ketika melihat beberapa orang lelaki yang sangat familiar di matanya.

RADIONWhere stories live. Discover now