33 | Believing In Me

Mulai dari awal
                                    

"Sungchan pergi" ucap Sunghoon yang langsung mengalihkan atensi Taeyong.

"pasti Jaerin sedih banget ya?" tanya Taeyong, Sunghoon cuma menoleh singkat padanya dan mengangguk pelan.

"Doyoung juga sempat cerita. Apalagi Sungchan pergi gak bilang-bilang sama Jaerin. Gak kebayang, se frustasi apa Jaerin waktu itu"

Frustasi? Semenderita itu kah Jaerin pas di tinggal Sungchan? Soal itu Sunghoon gak tau. Jaerin emang sempat sedih, dan ngerasa kehilangan. Tapi itu gak berlangsung lama. Namun, mungkin itu hanya di depannya saja. Sedangkan di belakang, justru Jaerin ternyata begitu rapuh.

"dan sekarang Doyoung. Menurut lo itu gimana?"

Skakmat. Sunghoon langsung tertohok. Jika di ingat-ingat, Sunghoon pernah membuatnya menangis. Bahkan menyakiti hatinya karena ucapan dan perilakunya. Selama ini Sunghoon salah. Ternyata Jaerin sama aja dengan cewek kebanyakan. Dia cewek yang lemah dan mudah rapuh. Bahkan lebih rapuh.

"gue bener-bener berterima kasih banget sama lo. Di saat kaya gini, lo ada buat Jaerin"

Sunghoon bergeming, itu benar-benar menohoknya. Sunghoon jadi ngerasa bersalah, dia gak sebaik itu.

"ini kabar paling mengejutkan buat kita. Terlebih lagi buat Jaerin. Dia yang paling merasa terpukul sama kabar ini." Taeyong menjeda, lalu menatap Sunghoon intens. "perlu lo tau. Jaerin gak punya siapa-siapa lagi selain emang Sungchan dan abangnya"

"tapi nyatanya, Sungchan malah pergi. Sedangkan Doyoung sendiri..." Taeyong menggantungkan ucapannya seraya mendesah berat, lalu mengusap wajahnya kasar.

"sekarang lagi diambang kematian.. Mungkin." sambung Taeyong selanjutnya, lantas menunduk lesu.

Jujur, Taeyong gak tau sama ucapannya ini. Melihat keadaan Doyoung sebelumnya yang bersimbah darah membuat Taeyong gak bisa nyimpulin apa-apa. Kecelakaan yang dialaminya bukan kecelakaan biasa. Taeyong menyaksikannya begitu jelas, dimana saat tubuh itu terhempas, lalu terlempar jauh menghantam pohon. Sakit. Pasti. Taeyong gak bisa berharap apapun. Sekarang, dia hanya bisa memasrahkan semuanya. Karena sekeras apapun dia berharap, rasanya itu akan begitu mustahil.

Sunghoon tersentak di tempat, menatap bingung pada Taeyong di sampingnya, "m-maksudnya?"

Alih-alih menjawab, Taeyong malah tersenyum kecut lalu memegang bahu Sunghoon. "apapun yang terjadi, gue minta tolong sama lo, Hoon. Tolong jagain Jaerin. Karena cuma lo orang yang Jaerin punya, sekarang. Itu pesan Doyoung ke gue"

Bahu Sunghoon langsung merosot. Dia benar-benar gak paham sama ucapan Taeyong. Kalau boleh nanya, semua ini maksudnya apa? Sunghoon bukan siapa-siapa buat Jaerin. Dia cuma orang baru yang gak terlalu peduli soal kehidupan cewek itu.

Katakanlah kalo Sunghoon ini jahat. Tapi emang benar kenyataannya. Entahlah, Sunghoon pun gak tau apa yang tengah di rasakannya sekarang.

"lo suka Jaerin kan?"

"uh?"

"tolong bahagiain dia sebagaimana lo bahagiain orang yang lo cinta sebelumnya"

  "tolong bahagiain dia sebagaimana lo bahagiain orang yang lo cinta sebelumnya"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kosan Bu Suzy | EnhypenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang