『 79 : Started 』

Start from the beginning
                                    

“Apa itu?”

Jaehyun tak langsung menjawab. Ia justru menatap intense kedua mata bening istri cantiknya itu dalam diam. Sikapnya membuat Taeyong malu sendiri ditatap sebegitu dalamnya oleh sang suami.

“Kau mungkin tidak akan menyukai usulan kami ini. Tapi percayalah, cepat atau lambat kita pasti akan pindah ke tempat itu sebelum kekuatan itu semakin tak terkendali,” ungkap Jaehyun.

Dahi Taeyong mengerut mendengar kata yang Jaehyun ucapkan barusan, “Kami? Siapa yang kau maksud dengan kami?” tanyanya tak mengerti.

“...dad. Aku dan dad,” jawab Jaehyun setelah jeda beberapa detik, “Kami sudah menyiapkan tempat khusus untukmu nanti. Sekarang, kami hanya tinggal menunggu keputusanmu saja. Mau pergi kesana sekarang atau menunggu ‘mana’ itu bereaksi lagi. Tapi aku sangat berharap, pilihan kedua itu tidak akan pernah terjadi lagi..” ujarnya, dengan raut wajah terlihat sendu. Ia sedih, mengapa harus sang istri yang mengalami semua ini. Bahkan disaat si cantik itu tengah mengandung buah hati mereka berdua.

“Sebentar一aku masih belum mengerti situasi yang sedang kuhadapi ini. Apakah ini berbahaya, Jaehyunie?”

“Lumayan..” jawab Jaehyun lirih. “Tapi aku yakin dan percaya, kau pasti bisa melalui semua ini, sayang. Kau hebat dan kuat, aku akan selalu berada disisimu untuk menemanimu, apapun yang terjadi nanti,” sambungnya, seraya menggenggam kedua tangan orang terkasih didepannya.

Sebenarnya masih banyak pertanyaan bersarang diotak Taeyong, mengenai apa yang terjadi pada dirinya, dan mengapa Jaehyun seolah mengetahui banyak hal yang akan terjadi kedepannya nanti. Yang bahkan ia sendiri belum bisa memastikan akan seperti apa nantinya. Apakah Jaehyun pernah mengalami hal serupa dengannya? Kenapa ayah mertuanya juga turut andil dalam permasalahan ini?

“Taeyongie?” Jaehyun memanggil dengan nada yang begitu lembut. Sorot matanya menatap Taeyong dengan penuh cinta.

“Ya, Jaehyunie?”

Genggaman tangan Jaehyun pada Taeyong semakin mengerat, “Aku harap kau bisa melewati masa-masa sulit nanti dengan kuat. Jangan pernah lupakan siapa dirimu yang sebenarnya, dan apa yang ingin kau raih kedepannya. Jangan pernah mengalah pada kekuatan evil itu. Aku mohon....” pintanya, dengan nada terdengar sedikit bergetar, “...aku mohon agar kau selalu ingat kepadaku, pada anak kita. Aku tidak ingin kau berubah menjadi sosok yang tidak aku kenal. Meski aku tetap akan menerima dirimu apa adanya, aku harap kau sanggup melewati ujian ini..” Kemudian ia menempelkan keningnya tepat diatas kedua tangan Taeyong yang ia genggam.

Ia hanya takut...takut Taeyong tidak berhasil mengalahkan kekuatan jahat yang ingin menguasai dan mengambil alih akal sehatnya.

“Jaehyun...” Ini kedua kalinya Taeyong melihat betapa rapuhnya Jaehyun. Seolah-olah pria itu akan kehilangannya dalam sekejap mata.

“Kalau begitu, berjanjilah padaku, Jaehyun...Tolong bantu sadarkan aku bila suatu saat nanti aku tidak menjadi diriku sendiri. Karena hanya kaulah satu-satunya orang yang mampu menarikku kembali dari dalam jurang kegelapan..”





🖤

🖤





Seminggu setelah obrolan berat mereka, Taeyong memutuskan pergi ke tempat yang sudah suami dan ayah mertuanya siapkan untuknya. Jaehyun bilang tempat itu agak jauh dari kediaman mereka, dan berada di pelosok hutan yang masih merupakan bagian dari wilayah Klan Jung.

Seluruh orang yang ada di mansion tentu tidak rela Taeyong pergi, terutama Jessica. Wanita cantik itu tak rela membiarkan mantu tercintanya pergi ke tempat yang tak bisa ia jangkau sebab suaminya melarang. Ya, tak ada seorangpun, kecuali orang-orang pilihan Jaehyun atau Yunho yang diperbolehkan datang dan masuk ke tempat pengungsian Taeyong.

My Mate [ Jaeyong ] ✔️Where stories live. Discover now