Part 14

143 43 9
                                    

Happy Reading
━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━

Dua kali mendapat sapaan dari Aila cukup membuat Zaen heran karena tidak lagi mendapatkannya dari Aila hari ini. Dan gadis itu terlihat murung di matanya, bahkan tidak terlalu memperhatikan kehadiran Zaen yang saat itu sudah sampai di kelas. Karena juga, biasanya Zaen sadar Aila curi-curi pandang dengannya.

Hingga Milly datang menghampiri Aila di mejanya. Zaen kerap sekali mendengar obrolan Milly dan Aila. Namun, Zaen sedikit heran karena setelah bercerita dengan keras, mereka tiba-tiba berbisik lalu kemudian berbicara dengan keras dan berbisik lagi setelahnya. Sepertinya memang seperti itu obrolan para cewek, pikir Zaen.

"Nih, dari Cindy. Katanya oleh-oleh dari Mamanya sehabis keliling Bandung!" Suara Milly terdengar.

"Lagi galau nih agaknya," lanjutnya menelisik wajah murung Aila.

Kemudian seperti biasa, mereka berbicara dengan nada lirih yang hanya bisa didengar oleh mereka bedua dan Tuhan.

Beberapa jam berlalu, bel istirahat pun berbunyi setelah mengiringi menit demi menit dengan beberapa pelajaran yang cukup membuat kepala mumet bagi sebagian murid kelas 11 IPS 3.

Berbeda dengan teman kelasnya yang berhamburan keluar kelas, tapi tidak dengan Zaen yang sepertinya ingin berdiam diri di kelas karena cowok itu tak beranjak dari kursinya. Biasanya juga setiap istirahat Zaen jarang sekali pergi ke kantin, hanya sesekali saja, dan tampaknya tak hanya dirinya yang tidak tertarik pergi ke kantin. Aila juga.

─────••─────

"Kok lo sendirian? Nada kok nggak diajak makan? Kok lo gitu jadi temen," rentetan pertanyaan tiba-tiba didapat oleh Milly dari sosok cowok yang baru saja Milly sadari tingkah tengilnya.

"Sapa yang lo maksud?" tanya Milly tidak tahu.

"Aila," jawabnya.

Ia lupa, sepertinya hanya dirinya yang memanggil Aila dengan nama Nada. Oh bukan, dua temannya juga yang sepertinya belum tahu nama panggilan akrab Aila itu Aila. Bukan Nada.

"Oh, dia lagi galau tuh di kelas. Patah hati katanya," jawab Milly. Sesekali ia curi-curi pandang dengan cowok yang duduk tak jauh darinya.

"Ha?! Kenapa dia? Lo apain bestie gue?" tanyanya dramatis yang membuat Milly sukses mengeram kesal. Milly baru tahu kalau cowok yang dijuluki prince Z ini kelakuannya diluar dugaanya.

"Tanya aja sana sendiri. Awas deh, gue lagi tebar pesona. Minggir!" usir Milly mengeser tubuh cowok yang duduk di depannya dengan gustur tangan yang mengibas udara.

Cowok itu pun bangkit. Lagi pula ini kawasan figuran yang bukan urusannya. Jadi, ia tak seharusnya berada di sana, kemudian ia pun meluncur menemui sang tokoh utama yang katanya sedang galau karena patah hati itu.

"Nada!!" sapanya begitu ia masuk ke dalam kelas Aila. Di sana Aila sedang memakan bekalnya.

"Hai bro!" sapanya kepada Zaen yang saat itu juga sedang berada di kelas.

Mendengar cowok itu menyapa seseorang, Aila lekas menoleh ke belakang dan mendapati Zaen berada di kursinya sejak tadi! Aila tidak sadar dengan keberadaan Zaen yang sejak tadi berada di kelas. Sesaat Aila mengucap syukur karena tidak mengerutu tentang cowok itu tadi.

Fake Girlfriend [END]Where stories live. Discover now