Part 26

71 8 14
                                    

Happy Reading
━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━

Setelah izin tidak masuk sekolah selama tiga hari, Zion akhirnya kembali bisa masuk sekolah, dan saat ia sampai di sekolah, ia merasa telah banyak melewatkan banyak hal selama ia meliburkan diri, dan yang paling membuatnya menyesal telah izin tidak masuk ialah, Aila. Zion merasa sudah banyak hal yang terjadi dalam hubungan Aila dan Zaen sehingga mereka terlihat semakin dekat di matanya. Padahal hal itu sangat pantas untuk keduanya karena mereka pacaran. Tapi, Zion sepertinya masih belum menerima hal itu.

"Eyyo brader, dah bersih aja tuh muka. Harusnya biarin bonyok, kan, jadi makin keren," celetuk Zavian. Cowok itu baru saja datang dan langsung menyapa Zion.

"Berisik lo!" sentak Zion terganggu oleh kedatangan Zavian.

"Buset, makin garang aja!" seru Zavian menanggapi sentakan dari Zion.

Zion tidak merespon, ia masih melangkah dengan pandangan lurus ke depan, dan hal itu sukses menarik perhatian Zavian, sehingga cowok itu mengikuti arah pandangan tajam Zion. Dan apa yang ia lihat dapat memberinya jawaban kenapa Zion terlihat sangat garang pagi ini, hal itu sepertinya dipicu oleh perasaan cemburu yang melanda sahabatnya itu, karena melihat kedekatan Zaen dan Aila di depan mereka. Dua insan unyu itu tengah berjalan bersamaan di koridor yang sama dengan Zion dan Zavian.

Jika matanya memiliki fitur efek, mungkin Zavian dapat memberi berbagai bentuk love saat memandang mereka berdua. Namun, pandangannya justru teralihkan oleh sosok gadis tinggi bak model yang juga sedang menampilkan ekspresi sama seperti Zion. Zavian tahu gadis itu bernama Stella.

"Gue tau, dunia ini pernuh dengan drama, tapi, nggak gini juga kali. Masak cuman gue yang sadar perasaan kalian masing-masing?" tanya Zavian yang tak ditanggapi oleh siapa pun bahkan angin yang berhembus melewatinya.

Zion dan Zavian belok kanan di saat Zaen dan Aila masih lurus menuju kelasnya. Zion tidak tahan melihat keduanya sedekat itu, dan Zion semakin tidak tahan ingin mendapat jawaban dan alasan kenapa dirinya begitu tidak suka. Namun, Zion beberapa kali menduga bahwa ia menyukai Aila. Tapi apa alasannya? Apa yang telah Aila beri untuk dirinya sehingga Zion membalasnya dengan hati? Zion tidak menyangka jika gadis yang selalu memberinya tatapan keki dan kesal justru membuatnya jatuh cinta ketimbang gadis yang terang-terangan mencintainya. Ini aneh, bagi Zion sangat aneh, tidak masuk akal dan tidak logis.

─────••─────

Zaen dan Aila duduk berdua di depan banyak pasang mata, terlebih tempatnya adalah kantin. Status mereka yang pacaran sudah menyebar luas, tetapi masih banyak yang merecoki dan mengurusi hubungan mereka berdua seakan hubungan mereka belum layak dipublikasikan. Apa lagi kaum hawa yang seketika mengaku lebih cocok dengan Zaen ketimbang Aila. Rupa-rupa tak sadar diri.

Aila sendiri sedang menahan gejolak panas dingin yang meraup tubuhnya. Keadaan saat itu membuatnya membagi ke dalam dua perasaan. Senang dan tidak senang. Senang bisa leluasa duduk bersama Zaen dan tidak senang, karena beberapa pasang mata yang menatapnya penuh dengki seolah menghujamnya dengan tajam.

Karena hal itu, Aila jadi sering memalingkan wajah, menatap area yang bisa menyamarkan salah tingkahnya dan hawa panas yang ia dapat dari beberapa teman sekolahnya. Apa lagi melihat Zaen duduk di depannya dengan begitu keren membuat Aila berkali-kali mengulang pertanyaan, "Gue lagi duduk bareng Zaen?"

Pada saat Aila memalingkan wajahnya kembali setelah dilirik Zaen dengan terang-terangan, Aila menangkap sosok Zion yang berjalan memasuki kantin bersama Zavian dan juga Zikra. Dan Aila teringat jika Zion sempat tiga hari tidak masuk sekolah, Aila juga sudah menjenguk cowok itu pada saat awal hari Zion tidak masuk sekolah. Setelah hari itu, Aila tak lagi mendengar kabar tentang Zion, dan hari ini akhirnya Aila kembali melihat cowok itu yang kian lama kian hilang aura ramahnya terhadap dirinya.

Fake Girlfriend [END]Where stories live. Discover now