Arc3 Chapter 55

1.2K 266 20
                                    

"Jadi begitu lah. Aku menolak tawaranmu."

"... Benar-benar mendadak, bukan? Aku yakin mengingatkanmu untuk memikirkannya baik-baik."

"Justru aku sudah memikirkannya baik-baik."

Rei mengatakan penolakan untuk sesuatu yang Olivia tidak pahami.

Sementara itu ... Freddy berkata pada dia agar memikirkannya, meskipun beberapa kata yang tercantum pada ucapannya menyiratkan pemaksaan.

Olivia sendiri tidak bisa lagi makan dengan khidmat.

Selain kedatangan mendadak sang Pangeran yang membuat para tamu mengarahkan pandangan pada meja mereka, orang itu sendiri malah duduk tepat disampingnya, sesuatu yang membuat suasana hatinya semakin memburuk.

Meskipun makanan bahkan telah tersaji di atas meja, tidak ada satupun yang telah menyentuhnya.

Kedua pria di meja sibuk membahas hal yang ia sendiri tidak pahami ... dan ia hanya bisa diam menyimak tanpa ada niat secuilpun untuk menjadi wanita penasaran yang banyak tanya.

"Apa yang menjadi masalah? Jika itu bayaran, itu masih bisa di negosasikan."

Freddy kembali membujuk Rei, mengatakan sesuatu tentang bayaran. Olivia sudah mulai sedikit memahami hubungan antar kedua pria ini setiap kali mereka saling bicara.

Ada rasa penasaran tentang bagaimana kedua orang ini bisa berhubungan, karena detail itu tidak ada dalam Novel. Tapi Olivia memutuskan untuk menekan rasa penasarannya ... setidaknya untuk saat ini.

"Pangeran sendiri paham jika bukan itu masalahnya kan?"

Rei masih mempertahankan senyum santainya, tidak terintimidasi sama sekali dengan aura penuh penekanan yang dipancarkan Freddy.

Mungkin karena tidak bisa meyakinkan Rei, Freddy lalu menoleh ke sampingnya, dimana dirinya masih memasang postur diamnya.

Mata biru laut cerahnya menatapnya lekat-lekat, seolah mencari tahu sesuatu.

"Tetap saja aku terkejut. Aku memang sudah tahu kau memiliki hubungan dengan kelompok ­mereka. Namun berhubungan dengan pria ini lain ceritanya."

"Sepertinya aku berhubungan dengan seseorang yang luar biasa. Aku baru tahu jika Tuan Rei memiliki hubungan dengan seseorang seperti, Yang Mulia."

"Pffft..."

Mendengar pernyataannya, Rei menawahan tawanya.

Ia sendiri mencoba tidak menunjukan emosi yang tidak perlu dan hanya memikirkan bagaimana ia bisa kabur dari sini.

Jika ini hanyalah orang biasa, ia akan menemukan lebih dari selusin cara untuk segera angkat kaki dan mengucapkan selamat tinggal.

Namun ... tidak peduli seberapa tidak acuhnya dirinya, mengabaikan dan bersikap tidak hormat di hadapan seorang Royalti sama sekali bukanlah pilihan.

Ia sudah sering mengeluh soal ini, tapi etiket di hadapan bangsawan ini benar-benar membuatnya muak.

"Kami hanya rekan bisnis. Berhubungan dengannya lebih menguntungkan dari pada apa yang kau usulkan."

Freddy segera menunjukan ketertarikan saat mendengarkan apa yang Rei ucapkan, mengalihkan perhatian pria itu darinya.

Rei lalu memberi gestur tangan untuk menahan agar Freddy tidak bertanya, lalu menunjuk makanan yang ada di meja mereka.

"Aku sudah memesankan bagian Pangeran, tapi ... apakah kau akan memakannya?"

Biasanya, seorang dengan posisi Royalti memiliki serangkaian protokol jika mereka akan makan di luar istana. Itu untuk menghindari racun.

Neither heroine nor villainous, Just Olivia!Where stories live. Discover now