Arc3 Chapter 41

1.2K 257 9
                                    

Olivia dan Partynya akhirnya mencapai lantai 19.

Setelah mereka mencaapai lantai ini, sore hari sudah mulai berganti menjadi malam.

Apa yang membuat mereka terpana ... lanskap lantai 19 adalah padang pasir.

Mereka sudah menduga hal ini sebenarnya, tapi melihat sendiri hamparan tanah tandus tanpa satupun warna hijau jelas membuat mereka terpana.

Ditambah lagi langit oranye di atas mereka, seolah mereka saat ini tidak ada di dalam dungeon saja.

Untuk menghindari terjebak ditengah-tengah padang pasir saat malam hari, mereka segera memutuskan untuk mencari tempat membangun perkemahan.

Untungnya ... setelah melakukan perjalanan kurang dari 30 menit, mereka menemukan sebuah tempat yang terlihat seperti pemukiman.

Mereka melewati sesuatu yang menyerupai gerbang dan melihat bangunan-bangunan di dalamnya.

Bangunan-bangunan itu memiliki tinggi yang melewati 20 meter.

Itu adalah perumahan khas, yang sering Olivia lihat di foto-foto pemukiman dengan arsitektur lumpur di kehidupan ia sebelumnya.


"Ini pertama kalinya aku melihat bangunan seperti ini."

Nina melihat sekelilingnya dengan takjub.

Tidak hanya dirinya, yang lainnya juga terlihat cukup terpukau dengan lingkungan baru seperti ini.

"Apa kau tidak pernah ke selatan?"

Rudy di sampingnya bertanya padanya. Wilayah padang pasir ada jauh di selatan.

Tidak ada hal semacam ini di Kerajaan Aris dan sekitarnya.

"Tidak. Aku tidak pernah pergi kesana."

Lagi pula perjalanan ke selatan membutuhkan biaya yang besar.

Selain terpisah oleh laut, jaraknya juga sangat jauh.

"Aku sering melihat tanah tandus. Tapi ini pertama kalinya aku melihat padang pasir seperti ini."

Olivia juga ikut berkomentar.

Sebagai orang yang memiliki hobi menyelam kedalam dungeon, ia sudah sering sekali bertemu berbagai jenis lingkungan.

Dan ini adalah yang pertama kalinya ia melihat padang pasir.


"Jadi ... bangunan mana yang akan kita pilih? Haruskah kita memeriksa sampai ujung?"

Sofia bertanya bangunan mana yang akan mereka jadikan perkemahan mereka malam ini.

Lagi pula mereka saat ini menemukan banyak bangunan yang mungkin layak huni.

Sayang sekali jika tidak dimanfaatkan.

"Mari kita pilih yang agak dekat dengan gerbang supaya lebih mudah. Karena tidak ada kerusakan apapun, sepertinya ini area aman. Monster tidak akan masuk ke tempat ini."

Hector memutuskan itu yang segera disetujui oleh semuanya.

Bangunan di pemukiman ini berjejer dari posisi mereka masuk tadi sampai ke ujung sana.

Mereka masih bisa melihat ujungnya, jadi berjalan kesana sebenarnya tidak terlalu memakan waktu.

Setelah melihat-lihat, mereka lalu memilih salah satu bangunan berlantai 2, tak jauh dari gerbang untuk dijadikan tempat menginap.

Di dalamnya tidak terdapat apapun, selain tangga yang mengarah ke lantai atas.

Langit-langit lantai pertama cukup tinggi, menyesuaikan dengan tinggi keseluruhan bangunan itu.

Neither heroine nor villainous, Just Olivia!Where stories live. Discover now