Arc3 Chapter 45

1.4K 283 58
                                    

"Tahan pergerakannya! Naga itu tidak bisa bergerak dengan bebas! Fokus saja pada tangan-kaki dan ekornya!"

Felix berteriak memberi perintah untuk menahan pergerakan Naga Zombie yang bertindak lebih agresif.

Berbagai sihir yang mampu untuk menahan pergerakan digunakan oleh mereka setelahnya.

Karena medannya adalah padang pasir, mereka tidak bisa menggunakan sihir tanah untuk mengapit pijakan Naga Zombie.

Mereka terpaksa memanfaatkan sesuatu seperti sihir air, untuk melunakan pijakan Naga Zombie agar semakin sulit untuk bergerak.

"I-Ini tidak cukup! Naga ini akan bergerak maju!"

"Tahan kaki belakangnya! Terus gunakan sihir air agar Naga itu sulit bergerak."

Mereka terus menyerang sambil menahan pergerakan Naga itu.

Sekarang ... Felix benar-benar bingung bagaimana ia harus melawan Naga ini.

Sejak awal, rencana mereka adalah untuk mengalahkan pemanggilnya saja.

Tidak ada rencana untuk melumpuhkan Naga Zombie ini sepenuhnya.


Ini buruk ... Apa kami harus mundur dan membiarkannya mengamuk?


Itu adalah Opsi yang cukup berisiko.

Ia tidak tahu apa yang akan Roh ini lakukan jika dibiarkan begitu saja.

Apalagi ada banyak siswa yang sepertinya sudah mencapai lantai ini.

"K-Ketua. Apa yang harus kita lakukan?"

Salah satu rekannya bertanya dengan khawatir.

Saat ini, mereka telah bertarung dan hampir menguras banyak tenaga dan mana mereka.

Mereka jelas tidak punya banyak kesempatan untuk memenangkan pertempuran ini.

Tepat ketika ia akan memberikan perintah untuk mundur, suara teriakan terdengar dimana-mana.

"I-Itu Pangeran Freddy. Pangeran telah tiba!"

Felix lalu menoleh ke arah dimana orang-orang mengarah sekarang.

Seperti yang mereka katakan, itu adalah Freddy yang menjabat sebagai Ketua Dewan Siswa periode sebelumnya.

Pria yang memiliki warna rambut Blue Lotus itu berjalan dengan langkah santai sambil melihat Naga Zombie.

"Y-Yang Mulia!?"

Felix tercengang melihat kehadiran Freddy disini.

Berdasarkan rencananya, seharusnya orang itu tidak ada disini.

Berjalan untuk semakin mendekati mereka, Freddy lalu mengarahkan pandangannya pada Felix.

"Sepertinya kau kesulitan, Felix."

"Y-Yang Mulia .... Aku minta maaf atas ketidakkompetenanku."

Felix hendak menundukan kepala, tapi segera dicegat oleh Freddy.

"Lakukan itu nanti. Jelaskan situasinya sekarang."

"Ya ...."

Felix lalu menceritakan garis besar peristiwanya.

Itu sangat rinci dan Freddy sendiri segera memahaminya.

"Kalau begitu sekarang ... perintahkan mereka semua untuk mundur."

"Y-Yang Mulia?"

"Aku akan memanggil Undine."

Mendengar itu, Felix segera mengerti.

Neither heroine nor villainous, Just Olivia!Where stories live. Discover now