Arc3 Chapter 14

1.4K 293 91
                                    

Akademi segera kembali ke kondisi kondusif setelah kasus penyandraan diselelesaikan secara tiba-tiba.

Para siswa bertanya-tanya apa yang terjadi tapi tidak ada yang bisa menjawabnya.

Olivia sendiri sudah diam-diam menyelinap dan pergi dari sana.

Tujuannya jelas adalah luar akademi.

Ia ingin melihat sendiri dengan matanya apa yang terjadi.


Kuharap Mansion dan Gedung yang kusewa tidak hancur.


Olivia benar-benar akan terluka secara mental jika itu terjadi.

Lokasi Mansion dan Gedung tempat ia menyimpan item-item dungeon berada di sisi yang cukup jauh dari pusat kekacuan.

Jika ia beruntung, mungkin tidak akan ada kerusakan disana.


Ia sekarang berjalan menelusuri jalan-jalan menuju ke posisi pertempuran sedang pecah.

Seperti yang ia duga sebelumnya, itu berada di salah satu sisi tembok kota yang dekat dengan Dungeon.

Melihat kerusakan sudah terjadi di dalam tembok, Olivia menduga itu mungkin dikarenakan monster berhasil membobol tembok atau ada pihak selain monster yang melakukannya.


Ketika ia masih berjalan melihat sekeliling, sesuatu membuatnya berhenti dan meloncat ke sisi lain.


Segera ... suara tubrukan benda keras dengan tanah tempat ia berpijak sebelumnya terdengar.

Dampak dari hal itu juga cukup membuat area itu hancur dan debu naik ke permukaan.


Olivia segera waspada dengan apa yang ada di depanya.

Ia mengetahui jika ia sekarang sedang diserang.

Tak lama kemudian ... suara langkah kaki mulai terdengar mendekatinya.

Itu adalah langkah kaki satu orang, dan melihat dari cara ia melangkah ... Olivia mengira itu adalah manusia, bukan monster.

Itu dibuktikan selanjutnya karena orang itu mulai berbicara.

Namun melihat siapa itu, Olivia hampir tidak bisa menahan dirinya berguam.


Orang ini....


"Ck, aku meleset ya. Akhir-akhir ini aku ku-"


Belum sempat orang itu menyelesaikan ucapannya, jarum es lalu menghujaninya dari atas.

Ia secara refleks mundur, namun saat ia melakukannya ... sosok lain sudah ada di sebelah kananya.


Itu adalah Olivia sendiri.

Olivia segera menusuknya dengan tombak miliknya.


Itu adalah gerakan yang tiba-tiba, dimana orang biasa pasti akan segera tertusuk.

Tapi orang itu berhasil menangkis tusukan itu menggunakan pedang pendek untuk menggeser lintasan tombaknya.

Tidak sampai disitu saja, Olivia segera menyerangnya lagi bertubi-tubi dengan tombaknya, tapi itu masih bisa di tangkis dan dihindari.


Neither heroine nor villainous, Just Olivia!Место, где живут истории. Откройте их для себя