Arc2 Chapter 39

2K 410 25
                                    

"Kali ini lebih dari sepuluh menit. Apa kemampuanmu berkarat, Nina?"


Sofia berkomentar seperti itu setelah Nina menjatuhkan orang terakhir.

Nina sama sekali tidak membalas komentarnya dan mengalihkan pandangannya pada Erika yang sekarang gemetar dengan hebat.


"J-J-JJangan mendekat!!!"


Meskipun ia berkata begitu, Nina tetap mendekatinya.

Nina sekarang bahkan sudah sampai tepat di depannya.

Ia mendekati wajahnya ke arah Erika, membuat orang itu ketakutan dan jatuh terjungkal kebelakang.

Nina yang meilhat itu menghela nafas dan segera menjauh darinya.

Ia telah kehilangan minat padanya, melihatnya bahkan tidak bisa melawan lagi.


"Aku harus berterima kasih pada Olivia. Terkadang melampiaskan emosi seperti ini memang diperlukan."


Nina merenggakan otot-ototnya sambil melangkah kearah Sofia.

Sofia yang melihatnya menyipitkan matanya.

Ia tampak ingin mengatakan sesuatu, tapi tidak melakukannya.


"Sekarang apa? Haruskah kita menunggu?"

"Tidak perlu. Salah satu tikus telah menyelinap .... Kau yang disana! Kenapa kau tidak keluar saja!?  Aku bisa menyerangmu dari sini jika kau masih berniat sembunyi, tahu?"


Tepat ketika Sofia berkata begitu, sosok lain telah keluar dari tempatnya datang.

Itu adalah siswa tunggal yang sudah pernah beberapa kali bertemu dengan mereka.

Ia melangkah dengan santai seolah tidak terintimidasi sama sekali, menatap ke siswa tertentu yang sedari tadi hanya menyandarkan tubuhnya ke dinding.

Ia lalu menoleh ke seklilingnya, melihat kekacauan yang terjadi.

Mengejamkan matanya, ia lalu membuka suara.


"Aku tidak menyangka kau akan sebodoh ini. Menyakiti sesama siswa, apa kau benar-benar berniat untuk keluar dari akademi ini?"


Siswa tersebut berkata dengan penuh nada dingin.

Ia tak lain adalah Theo.

Sekarang ... Theo tidak hanya menatap Olivia, tapi pada kedua temannya itu, Nina dan Sofia.


"Kami tidak ada urusannya denganmu. Kapan Yang Mulia akan tiba?"


Theo memfokuskan pandangannya pada Sofia yang bertanya tadi.


"Apa kau pikir beliau adalah orang yang perlu datang ke tempat semacam ini?"

"Jadi kau pikir kau saja cukup? Kau besar kepala juga, untuk orang yang gagal menjalaskan tugasnya."


Theo agak berkedut sedikit setelah mendengar hinaan dari Nina.


"Gagal menjakaskan tugas katamu? Kau bicara apa?"

"Heh, Bermain bodoh sekarang sudah terlambat."


Neither heroine nor villainous, Just Olivia!Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon