Arc2 Chapter 40

2.2K 398 24
                                    

"Kau lihat gadis yang itu? Itu dia bukan?"

"E-Eh? Dia orangnya? Aku belum pernah melihat dia sebelumnya, jadi aku tidak tahu."


"Aku memiliki teman yang juga dari kelas Mawar Merah. Dia mengatakan kalau memang dia orangnya."

"Itu mengerikan. Bagaimana dia bisa berjalan dengan santai begitu. Apa dia tidak memiliki rasa bersalah atau semacamnya?"

"Mana mungkin! Kau pikir apa yag telah dia lakukan sebelumnya?"

"Itu benar! Dia bahkan sudah menghancurkan kehidupan beberapa siswa di akademi. Mana mungkin dia memiliki empati atau bisa membaca suasana bukan?"


Itu adalah pembicaraan sekelompok siswa di Kantin akademi.

Mereka membicarakan satu siswi tertentu yang sedang duduk di meja tak jauh dari mereka.

Itu adalah meja yang agak terpojok dan memiliki jarak terjauh dari tempat memesan makanan di kantin.

Ketika siswi itu duduk di meja tersebut, para siswa yang duduk di sekelilingnya langsung bangkit.

Mereka seolah mencoba menyingkir dan menjauh darinya.


"Ini hanya rumor, tapi aku mendengar jika ia mengancam akademi dan beberapa petinggi untuk menutupi kasusnya."


Salah satu siswi tadi lalu memulai lagi obrolan mereka.

Ia mengatakan dengan suara pelan agar tidak ada yang mendengarnya.

Namun, itu sebenarnya tidak perlu.

Itu karena kebanyakan siswa di sekitar mereka juga membahas siswi tersebut.


"Aku juga mendengar itu. Departemen Kemanan tiba-tiba menghentikan penyelidikan tentang dia. Bukankah itu aneh? Tidak peduli berapa banyak mereka ditanyai, mereka hanya menjawab tidak ada bukti."

"Itu konyol! Semua kesaksian jelas mengarah padanya."


Beberapa siswi tersebut bergidik dengan jijik.

Mereka menatap siswi yang duduk sendirian itu dengan tatapan penuh penghinaan.

Siswi tersebut bahkan tidak menggubris mereka.

Ia fokus pada makan yang ada di mejanya terlepas dari suasana di sekitarnya itu.


"Dia benar-benar tidak bisa membaca suasana. Aku heran seberapa tebal hatinya itu."

"Tidak ada gunanya mengatakan itu. Bahkan beberapa senior telah mencoba untuk mendekatinya. Aku mendengar mereka tiba-tiba masuk rumah sakit atau keluar dari akademi."


Itu adalah kejadian beberapa hari terakhir.

Jumlah siswa yang masuk rumah sakit atau keluar dari akademi meningkat dari hari ke hari.

Untuk beberapa alasan, nama siswi tersebut selalu dikaitkan.


"Aku juga mendengar Putri Evie berkata untuk tidak mendekatinya kepada orang-orangnya. Beliau adalah orang yang sangat menentang keras gadis itu saat penyelidikan. Tapi ia tiba-tiba mendingin. Entah apa yang terjadi."

"Kau benar. Lagi pula beliau selama ini telah difitnah sebagai orang yang menjadi pelakunya. Tentu saja dia akan bereaksi jika mendengar pelaku sebenarnya telah hampir terungkap."

Neither heroine nor villainous, Just Olivia!Where stories live. Discover now