Arc3 Chapter 46

1.2K 286 16
                                    

Keesokan harinya, Party mereka berniat melanjutkan penyelaman dungeon saat lewat tengah hari, sesuai dengan yang direncanakan.

Kelompok Dewan Siswa masih berada di pemukiman tempat mereka bermalam, membahas prihal kejadian semalam.

Felix, selaku Ketua Dewan siswa berbicara kembali pada party mereka, khususnya dengan Olivia.

Ia ingin membahas pertolongan yang diberikan oleh party mereka sebelumnya.

Olivia sendiri menyerahkan hal itu pada Hector selaku ketua Party mereka, mengindari kerterlibatan lebih lanjut.

Tampaknya itu membuat Felix sedikit kecewa.

Ia berkata ingin membahas hal lain dengan Olivia setelah naik ke permukaan, yang ditanggapi oleh Olivia dengan tidak pasti.

Para siswa lain juga mengawasi Party mereka saat itu dengan tatapan yang agak keras.

Entah apa yang mereka pikirkan, itu sangat beragam.

Setelah berbicara dengan Dewan Siswa dan memutuskan beberapa hal, Party mereka lalu pergi dari pemukiman dan melanjutkan Praktik Lapangan mereka di lantai ini.


Hari ini adalah hari ke dua belas.

Menurut rencana mereka, mereka sudah berniat untuk mencapai lantai terakhir sore ini juga.

Jadi mereka hanya berada di lantai ini sampai sore nanti saja.

Tidak membuang banyak waktu sama sekali, mereka segera mencari tangga menuju lantai bawah.

Jalan menuju lantai bawah dari pemukiman ternyata cukup dekat.

Mereka bahkan tidak perlu berjalan lama untuk mencapainya.

Tentu saja, seperti biasanya ... tangga tersebut di jaga oleh monster.

Itu adalah monster kalajengking batu, beberapa monster humanoid berkepala anjing, dan beberapa monster kecil lainnya.

Terlepas dari hal itu, mereka tidak mengalami sedikitpun masalah dalam menghadapinya.

Akhirnya saat sore hari, setelah berhasil melewati barisan monster penjaga tangga, mereka mencapai lantai terakhir.

Lantai 20.

***

"Ini ...."

"Aku sudah mendengarnya, tapi ... sekali lagi. Ini benar-benar diluar bayanganku."

Ketika menginjakkan kaki di lantai 20, mereka memandang dengan takjub apa yang ada di sekeliling mereka.

Itu sangat memukau mereka, bahkan pemandangan lantai sebelum ini tidak ada apa-apanya jika dibandingkan.

Lantai 20 adalah sebuah Pulau yang dikelilingi oleh laut yang indah.

"Sungguh disayangkan lantai ini adalah lantai terakhir. Kita hanya bisa mencapainya dengan melewati 19 lantai kan?"

Nina berkomentar seperti itu karena berharap setidaknya mereka bisa mencapai lokasi ini dengan lebih mudah.

Sungguh tidak terbayangkan jika mereka saat ini berada di dalam dungeon.

Posisi mereka beberapa puluh meter diatas permukaan laut.

Dari atas sana, mereka bisa melihat pemandangan sekitar mereka yang terdiri dari hutan tropis, pantai berpasir putih, dan juga laut sejauh mata memandang.

Ada lereng yang menurun tak jauh dari posisi mereka, sepertinya menjadi jalan untuk mencapai area bawah.

Itu cukup layak, seolah telah terbentuk dengan tujuan itu.

Neither heroine nor villainous, Just Olivia!Where stories live. Discover now