Arc1 Chapter 17

4.4K 662 7
                                    

"Berdasarkan kriteria yang diminta, ada dua orang yang memenuhi persyaratan."

Semua orang menungu-nungu kelanjutan dari pernyataan tersebut.

"Penjelajah Pria Theo dan Penjelajah Wanita Olivia. Dengan ini kami menyatakan kaian berdua akan mewakili wilayah Fartoun untuk dikirim ke Akademi Bintang Biru di Ibukota."

Seketika keributan terjadi.

Kedua kandidat yang dinyatakan lolos mengangguk.

Mereka yang tidak lolos memasang wajah kecewa.

Namun, ada satu pria yang bereaksi dengan amarah.

"APA MAKDUMU!? KENAPA AKU TIDAK LOLOS!!?"

Ia berteriak dengan murka.

Pria  yang mengumumkan kelulusan tadi tidak menggubrisnya sama sekali.

Ia terus melanjutkan penjelasan tentang apa saja yang harus dilakukan para calon siswa nantinya.

Merasa tidak digubris, Leo lalu mengalihkan perhatiannya pada Olivia.

"KAU! APA-APAAN KAU INI! MAU SAMPAI KAPAN KAU MENGHALANGIKU!?"

Olivia juga tidak menanggapinya, dia fokus pada penjelasan pria di depannya.

Melihat itu, Leo mencoba untuk bangkit dari kursinya dan menuju ke arah Olivia.

Namun sebuah pensil dilemparkan padanya, menggores dan membuat pipinya berdarah.

"Penjelajah Leo. Jika kau tidak bisa diam, lebih baik kau keluar dari sini. Lagi pula kau sudah tidak ada urusannya lagi disini kan?"

"K-Kau! Apa kau lupa siapa aku!?"

"Aku tidak peduli. Jika kau masih akan membuat ulah, aku akan memerintahkan penjaga untuk mengusirmu."

"JANGAN MAIN-MAIN DENGANKU! APA KAU LUPA KESEPAKATAN DENGAN PAMANKU!? KENAPA AKU TIDAK LOLOS? HARUSNYA AKULAH YANG LOLOS, BUKAN MEREKA ITU!!!"

"Kau sepertinya salah paham. Kesepakatan yang kami lakukan dengan pamanmu hanyalah memasukanmu sebagai peserta wawancara. Kau tidak memenuhi kriteria, jadi kami menyingkirkanmu."

"LALU KENAPA DIA LOLOS? JIKA AKU TIDAK LOLOS, HARUSNYA DIA JUGA TIDAK!!!"

Leo menunjuk-nunjuk kearah Olivia. 

Vena telah benar-benar muncul di dahinya. Wajahnya juga memerah, menunjukan betapa marahnya ia saat ini.

Mereka yang ada di sana menatapnya dengan pandangan aneh.

Lily, yang merupakan rekannya hanya menundukan kepalanya.

Ia sangat malu dengan tingkah Leo yang secara tidak langsung mempermalukan dirinya sendiri.

"Kamilah yang menentukan kriteria, bukan kau."

"Kriteria apanya!! Kenapa kau tidak katakan saja? Dia menyogok dengan tubuhnya atau semacamnya, bukan??"

Itu adalah tuduhan yang keterlaluan. 

Bahkan, pria yang sedari tadi berseteru dengan Leo membelakan matanya.

"HAL BODOH APA YANG KAU KATAKAN!!? APA KAU MENUDUH TUAN MARGRAVE TELAH MEMBIARKAN DAN MENERIMA HAL RENDAHAN SEPERTI ITU!!?"

Baru setelah di ingatkan, Leo menyadari kalau dia telah mengatakan hal keterlaluan.

Tapi, harga dirinya membuatnya tidak sudi untuk mundur.

"A-Aku tidak bermaksud seperti itu! D-Dia pasti telah melakukan sesuatu! Du-Duel! Aku menantangnya berduel!"

Neither heroine nor villainous, Just Olivia!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang