Arc3 Chapter 30

1.3K 258 10
                                    

"Resikonya lebih kecil, huh. Siapa yang bilang itu tadi?"


Glen mengatur nafasnya sejenak, yang tersegal-segal.

Hal yang sama terjadi pada yang lainnya.

Mereka hampir saja tertebas menjadi dua karena dilempari oleh kapak raksasa.

Sungguh beruntung mereka tidak terluka karenanya.


"Monster di hutan lebih agresif dari yang kukira. Jika kita mengikuti rencanamu, kita mungkin masih bertarung sekarang."


Olivia menolak disalahkan.

Sudah menjadi kesepakatan mereka semua jika efesiensi waktu lebih diutamakan dari yang lainnya.


"Nah. Kita berhasil mencapai Lantai 6. Jadi mari puas dengan hal itu."


Hector lalu mengatakan agar mereka segera melanjutkan perjalanan mereka secepatnya.

Sesuai rencana, mereka akan membangun perkemahan di lantai ini.


"I-Itu..."


Suara gagap seseorang lalu menarik perhatian mereka.

Itu adalah suara Pengawas mereka yang sekarang terlihat gemetaran.


"Ma-Maafkan aku!!"

Dina segera menunduk lalu berlutut pada mereka semua.

"Ngomong-ngomong, dimana tas yang kau bawa?"

Seperti yang ia katakan tadi, salah satu tas yang dibawa oleh Dina sekarang tidak bersamanya sama sekali.


"A-Aku menjatuhkannya. Ketika monster melemparkan sesuatu, a-aku terkejut dan tanpa sengaja menjatuhkannya."


Semua orang terdiam mendengar kata-katanya.

Itu membuat gadis itu terus-terusan mengutarakan permintaan maafannya.


"Apa isi tas itu Hector?"

Sofia lalu bertanya pada Hector mengenai isi tas itu.

Selain tas pribadi yang berisi barang pribadi, ada juga tas Party yang berisi keperluan party.

Mereka sudah memprediksi hal seperti ini akan terjadi di beberapa titik.

Karena itu mereka menghindari memasukkan satu jenis barang saja kedalam satu tas.


"Makanan kering, selimut dan kain, obat-obatan, dan beberapa peralatan memasak. Jumlahnya tidak terlalu banyak, tapi itu tetap mengurangi persediaan kita."

"Aku membawa obat-obatan lebih di tasku, jadi tidak masalah soal hal itu. Tapi seberapa banyak makanan yang hilang?"

"Hanya untuk sehari."

"Ha-Haruskah kita kembali?"


Pengawas mereka menyarankan hal itu, tapi segera ditolak.


"Tidak, kita akan melupakannya. Hari sudah malam. Sekarang sudah saatnya mencari tempat untuk perkemahan."

Neither heroine nor villainous, Just Olivia!Where stories live. Discover now