Arc3 Chapter 4

1.5K 327 42
                                    

Olivia memancing orang yang mengikutinya ke tempat tertentu.

Itu adalah lokasi yang sama dimana ia dan kedua temannya melumpuhkan anak buah Erika.

Ketika ia sampai disana, orang yang mengikutinya tidak segera menunjukan dirinya.


"Kau tidak akan keluar? Kupikir kau ingin berbicara denganku?"


Hening....

Ketika hampir 10 detik setelah Olivia mengatakannya, seorang siswi tunggal lalu muncul dan menghampiri Olivia.

Ia memasang wajah dingin, namun terdapat kebencian dan rasa jijik di matanya.


"Aku sempat berpikir aku salah orang. Tapi itu memang kau. Sudah lama No-, Tidak .... Kau hanya Olivia sekarang."


Siswi tersebut lalu menyapa Olivia, meskipun nadanya jelas bukan nada menyapa seorang kenalan baik.

Olivia sendiri tidak tersinggung meihat sikap itu.

Ia menatap dengan datar siswi di depannya.


"Kulihat kau sepertinya belum berubah. Hanya saja sekarang kau menjilat pria yang berbeda."


Terhadap kata-kata provokasi sederhana itu, siswi tersebut terpancing.

Ia menatap dengan tajam pada Olivia seolah tidak menerimanya.


"Jangan mengatakan sesuatu yang kurang ajar terhadap beliau. Apa kau pikir kau masih berdiri dengan posisi yang kau miliki dulu? Sadarlah dimana kau berpijak sekarang."


Siswi tersebut mencoba melangkah dan menampar Olivia.

Tapi Olivia menghindar sedikit sehinga tamparan itu meleset.

Melihat itu, siswi tersebut semakin marah padanya.


"Sama seperti pengikutnya. Pria itu tampaknya juga mencoba menjilat kerajaan lain. Sepertinya kalian sudah jatuh sedalam ini."


Kata-kata Olivia itu jelas membuatnya tidak bisa menahan diri lagi.

Ia hendak menyerang Olivia dengan lebih agresif kali ini.

Namun sesuatu yang mengejutkannya terjadi.

Olivia mencengkram kerahnya, lalu mengangkatnya ke samping.

Ia sempat bingung dengan apa yang terjadi, namun ... Olivia tampaknya telah menjadikannya sebagai perisai.

Itu karena sesuatu telah menancap punggungnya dari belakang.


"Hyaahhh....."


Tindakannya jelas mengejutkan siswi tersebut dan juga penyerang baru itu.

Ia meringis kesakitan karena sesuatu yang tajam menusuk punggungnya.



"Hentikan itu, Jasper! Kau malah mengenai Nadia!"

"Sialan! Dia menggunakan Nadia sebagai perisai!"


Neither heroine nor villainous, Just Olivia!Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz