Arc3 Chapter 52

1.3K 256 13
                                    

"Maaf membuat anda menunggu, Yang Mulia. Sungguh suatu kehormatan menerima anda di kediaman saya yang sederhana ini."

Setelah memperbaiki riasan dan mengganti pakaiannya dengan yang lebih baik, Olivia segera menuju ruang tamu Manisonya, dimana tamu mereka – Sang Pengeran Pertama Kerajaan Aris telah berada. Pangeran pertama ditemani oleh dua orang yang mengenakan seragam Akademi, sama dengan dirinya yang juga mengenakan seragam Akademi.

Pangeran segera bangkit dari posisi duduknya dan membalas salam tuan rumah.

"Tidak. Kedatanganku lah yang terlalu mendadak, jadi maaf atas gangguannya."

"Tidak, Tidak. Mana mungkin saya menganggap kedatangan anda menggangu."

Olivia memasang profil formal biasanya saat ia berbincang dengan orang yang memiliki status.

Meskipun pangeran sendiri mengatakan seperti itu, jelas Olivia tidak bisa menerimanya begitu saja.


"Tolong jangan salah paham. Kedatanganku kesini sebagai Siswa akademi, bukan Royalti dari Kerajaan. Karenanya aku mengenakan seragamku saat ini. Tidak perlu terlalu formal."

Seperti yang Pangeran katakan, ia mengenakan baju seragam akademinya, bukan pakaian yang biasanya dikenakan seorang Bangsawan atau Royalti.

Olivia sendiri sempat mempertimbangkan hal itu namun ... ia tidak bisa membuat konfirmasi sendiri. Selama sang Pangeran tidak menyatakannya sendiri, ia tetap harus memperlakukan pria di hadapannya sebagai seorang Pangeran.


"Sepertinya kedatangan anda kemari ada hubungannya dengan urusan Akademi?"

"Kau benar. Sebelum ini, aku memiliki urusan dengan beberapa Bangsawan di Distrik perumahan ini. Kebetulan aku mengetahui jika kau telah membeli dan tinggal di Mansion Distrik ini. Jadi aku berniat mampir meskipun tanpa membuat janji temu sama sekali."

"Mengesampingkan soal yang terakhir itu, mari duduk terlebih dahulu. Kukira pembicaraan ini akan cukup panjang."

Pangeran mengangguk dan menerima tawaran yang tuan rumah berikan.

Olivia lalu mempersilahkan tamu terlebih dahulu untuk duduk. Setelahnya ia menuju kursi yang ada di seberang Pangeran dan duduk disana.

Ia lalu memerintahkan Reona yang berdiri di belakangnya untuk menyiapkan minuman dan makanan ringan.

Pangeran juga memerintahkan salah satu orang di belakangnya untuk membantu, sesuatu yang diterima tuan rumah sepenuhnya.


"Aku memang telah mendengarnya, tapi aku terkejut saat mendengar informasi kau membeli mansion. Apa Asrama tidak sesuai dengan kenyamananmu?"

"Tidak. Aku cukup nyaman dengan Asrama, namun ... ada beberapa hal yang tidak diperbolehkan dilakukan di asrama."

"Memang, kau tidak bisa membawa tamu tertentu ke gedung atau bahkan kamar asrama. Bahkan ada beberapa barang yang tidak diperbolehkan di bawa ke sana."

"Seperti yang anda katakan."

Sebagai seorang yang melakukan aktivitas penyelaman Dungeon, alasan Olivia membeli sebuah Mansion cukup wajar.

Dia bukanlah satu-satunya orang yang melakukan hal itu, setidaknya dari sisi siswa Non-Bangsawan.

"Apa lingkungan baik-baik saja? Orang-orang disini cukup pemalu. Ketika ada orang asing, mereka sering bersikap cukup menyinggung bukan?"

Distrik tempat Olivia tinggal masih disebut Distrik Perumahan bangsawan, meskipun terkadang ada Non-Bangsawan yang tinggal disana.

Neither heroine nor villainous, Just Olivia!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang