Arc3 Chapter 6

1.6K 327 19
                                    

"Ini benar-benar jumlah yang besar. Ketika kau mengatakan itu sebelumnya, aku sedikit skeptis. Sekarang setelah melihatnya langsung ...."


Seorang pria tertentu menatap dengan takjub pemandangan didepannya.

Namanya adalah Morris.

Di sebelahnya, terdapat seorang gadis dengan surai perak platinum, penyebab dari pemandangan di depannya.

Ya, itu adalah Olivia.


"Ini bahkan hanya sebagian dari yang aku miliki. Aku akan menjualnya secara perlahan."


Mendengar ucapan Olivia itu, Morris tersenyum masam.

Ia mengelap dahinya yang berkeringat, bukan karena panas namun situasi yang ia alami hari ini.


Hari ini, ia telah ditugaskan oleh Pandora untuk mengecek transaksi dengan seorang siswa akademi tertentu.

Ia benar-benar tidak mempercayai apa yang ia dengar sebelumnya.

Detail transaksi tersebut jelas menurigakan, tapi ia tetap menerimanya tanpa pertanyaan.

Namun semuanya langsung berubah 180 derajat.


Kenapa dia menjualnya pada kami?


Jika anggota lain melihat apa yang ada di dpennya, mereka pasti akan berpikir hal yang sama.

Malahan, beberapa staff lain yang sedang menlai barang-barang itu memikirkan hal yang sama.


"Meskipun begitu, Batu Sihir disini benar-benar berkualitas baik. Ini dari monster yang berada di Dungeon kelas menengah bukan? Di dungeon mana kau mendapatkannya, Nona Olivia?"


Morris mencoba untuk sedikit meggeruk informasi darinya.

Bahkan jika ia seperti menanyakan hal yang lumrah, sedikit hal saja tetaplah berarti.


"Kebanyakan berasal dari Utara. Karena jenis monster yang aku lawan berbeda-beda, jadi sulit untuk mengetahui batu sihir itu berasal dari monster apa."

"Kudengar Ogre dan Orc adalah monster yang paling domain di Dungeon utara. Apa kau sering melawannya?"

"Mereka ya? Mereka memang banyak di permukaan. Namun aku lebih sering berburu di dalam. Bahan-bahan monster disana seharusnya contohnya."


Olivia menunjuk dengan dagunya pada seorang anggota pandora yang sedang menilai bagian tubuh monster.

Morris juga menatap ke sana, melihat tumpukan bahan monster yang telah dikuliti dengan baik.


"Apa kau juga yang melakukan proses pembongkarannya?"

"Begitulah. Apakah ada masalah?"

"Tidak, tidak. Aku hanya ... kagum. Itu bukanlah sesuatu yang akan dilakukan wanita sebenarnya."


Olivia memikirkan hal itu sebentar, lalu mengangguk seolah menyetujui pernyataan itu.


"Memang. Bau darah itu benar-benar menjijikan dan sulit dihilangkan. Aku berencana mencari orang untuk proses itu, tapi belum menemukannya."

"Haruskah aku memperkenalkanmu pada seseorang?"

Neither heroine nor villainous, Just Olivia!Where stories live. Discover now