Arc3 Chapter 22

1.3K 266 7
                                    

Sementara itu di Istana Kerajaan Aris.


Sebuah rapat sedang berlangsung yang dihadiri oleh Para Petinggi dan Para Bangsawan Besar Kerajaan Aris.

Ini adalah Pertemuan yang kesekian kalinya, seolah tidak ada habisnya.

Para bangsawan membahas berbagai topik tanpa lelah dan tanpa menghasilkan solusi ataupun jawaban.


"Hal bodoh apa yang kau bicarakan!? Kita sudah seharusnya menyelidiki ini secara serius! Apa kau benar-benar memahami situasi Kerajaan kita saat ini!?"

"Itu tidak mengubah jika kepanikan akan terjadi jika kita melakukan penyelidikan besar-besaran! Warga sekarang sedang memulihkan dari kejadian sebelumnya. Kenapa kita malah membuat situasi buruk yang tidak perlu."


Ini adalah perdebatan dari pihak Tentara dan Ordo Ksatria.

Pihak tentara yakin jika mereka harus melakukan penyelidikan tentang insiden terorisme besar-besaran, bahkan jika itu menimbulkan kepanikan di tengah masyarakat.

Sementara itu, pihak Ordo Ksatria memilih sebaliknya.

Mereka yakin sekarang adalah saatnya untuk menenangkan masyarakat yang sebelumnya panik karena insiden itu.

Karena itu mereka berusaha menyelesaikan masalah ini setenang mungkin.

Kedua pihak saling menentang, tanpa ada titik temu.


"Mengesampingkan soal penyelidikan kedepan, bagaimana dengan penyelidikan sampai sekarang?"


Akihirnya, salah satu bangsawan yang ikut menghadiri rapat itu memutuskan untuk mengalihkan topik.

Istana telah melakukan penyeildikan tentang ini sebelumnya.

Diluar permukan, mereka mengatakan ke masyarakat jika masalah ini bukanlah sesuatu yang besar.

Tapi kehebohan di istana adalah sesuatu yang sebaliknya.

Mereka akhirnya mengetahui jika pihak teroris sudah menyusup ke Ibukota lebih dari 10 tahun yang lalu.

Beberapa pejabat dan birokrat serta bangsawan yang ternyata adalah komplotan mereka telah ditahan dan diintrogasi

Kejadian ini benar-benar menjadi pukulan yang sangat memalukan bagi istana.


Biasanya, bangsawan oposisi ataupun feodal akan mengkritik habis-habisan saat ini.

Bukan hal yang aneh jika Raja dimintai pertanggung jawabannya secara langsung.


"Soal itu ... Sudah dapat dikonformasi jika mereka adalah kelompok kriminal yang awalnya berpusat di utara. Mereka adalah salah satu kelompok fanatik pememuja agama kuno yang sudah dianggap sesat sekarang. Beberapa petinggi organisasi sudah berhasil dikonfirmasi, namun ... keberadaan mereka belum ditemukan sama sekali."


Salah satu pria, yang merupakan bagian dari divisi intel dan pengumpulan informasi kerajaan membacakan secara singkat laporan terkini.

Ia lalu membagikan selembaran yang berisi laporan lebih rinci pada hadirin yang menghadiri rapat.


"Bukankah tidak ada ada satupun orang penting yang kita tangkap disini? Apa yang Ordo Ksatria lakukan?"


Neither heroine nor villainous, Just Olivia!Where stories live. Discover now